PM baru Jepang Sanae Takaichi. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 22 October 2025 20:14
Tokyo: Perdana Menteri Jepang yang baru terpilih, Sanae Takaichi, menyatakan ingin memperkuat aliansi antara Jepang dan Amerika Serikat (AS) serta membangun hubungan saling percaya dengan Presiden Donald Trump.
“Saya akan segera bertemu dengan Presiden Trump. Saya ingin meningkatkan hubungan Jepang-AS ke tingkat yang lebih tinggi. Aliansi Jepang-AS merupakan dasar dari kebijakan luar negeri dan keamanan kami," kata Takaichi dalam konferensi pers, seperti dikutip dari Antara, Rabu, 22 Oktober 2025.
"Kami tidak hanya akan membahas isu bilateral, tetapi juga bertukar pandangan secara terbuka mengenai berbagai persoalan yang dihadapi kedua negara, seperti di kawasan Pasifik, Timur Tengah, Eropa, dan Ukraina, untuk memperkuat kepercayaan antar pemimpin,” lanjutnya.
Dalam konferensi yang sama, Takaichi berjanji untuk “menghidupkan kembali diplomasi Jepang” dan membawa negaranya “kembali ke pusat dunia untuk berkembang”.
"Baik di dalam maupun di luar, Jepang menghadapi krisis besar. Kami tidak punya waktu untuk berpangku tangan," lanjut Takaichi.
Ia menjelaskan bahwa para menteri kabinetnya akan menjalankan misi mereka di bidang masing-masing, baik di majelis rendah dan majelis tinggi.
Takaichi kemudian menekankan bahwa Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa dan Partai Inovasi Jepang (JIP), yang anggota parlemennya memilih Takaichi setelah mencapai kesepakatan, bersama-sama tidak memiliki mayoritas.
"Kami adalah blok penguasa minoritas, jadi perjalanan ke depan akan sulit, tetapi saya tidak akan pernah menyerah. Kabinet kami mendorong tekad dan kemajuan," ungkapnya.
Ia mencantumkan “isu-isu kritis” dalam agendanya, termasuk pengendalian kenaikan harga komoditas, pembentukan sistem cadangan untuk mengamankan fungsi-fungsi metropolitan, penerapan reformasi jaminan sosial, dan revisi Konstitusi.
Ia menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan “upaya semaksimal mungkin untuk meringankan dampak tarif AS."