BI Turunkan Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi RI ke 4,6-5,4%

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI). Foto: Dok BI

BI Turunkan Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi RI ke 4,6-5,4%

Eko Nordiansyah • 22 May 2025 10:21

Jakarta: Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 antara 4,6-5,4 persen, sedikit lebih rendah dari kisaran prakiraan sebelumnya 4,7-5,5 persen. Penurunan perkiraan ini dipengaruhi realisasi PDB kuartal I-2025 dan mencermati dinamika perekonomian global.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan membaik pada semester II-2025 didorong peningkatan permintaan domestik, termasuk dari kenaikan belanja pemerintah," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 22 Mei 2025.

Perkembangan terkini pada kuartal II-2025 menunjukkan perlunya memperkuat upaya-upaya untuk mendorong berbagai kegiatan ekonomi. Berbagai respons kebijakan diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, antara lain melalui penguatan permintaan domestik serta optimalisasi peluang peningkatan ekspor.

"Dalam kaitan ini, bauran kebijakan moneter dan makroprudensial Bank Indonesia yang didukung percepatan digitalisasi sistem pembayaran terus disinergikan dengan kebijakan stimulus fiskal Pemerintah, termasuk dukungan terhadap implementasi program Asta Cita Pemerintah," ungkap dia.
 

Baca juga: 

Mau Ekspansi Kredit Ngebut, Pemerintah Diminta Genjot Fiskal yang Efektif



(Ilustrasi BI. MI/Susanto)

Mitigasi ketidakpastian global dan tarif Trump

Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu terus diperkuat sehingga dapat memitigasi dampak ketidakpastian global akibat kebijakan tarif resiprokal AS. Meski sebelumnya, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 tercatat 4,87 persen (yoy), lebih rendah dari kuartal IV-2024 sebesar 5,02 persen (yoy).

PDB kuartal I-2025 didukung konsumsi rumah tangga sejalan aktivitas dan mobilitas masyarakat yang meningkat selama periode libur tahun baru dan Idulfitri. Investasi tumbuh sejalan dengan realisasi penanaman modal, sementara ekspor tumbuh ditopang oleh permintaan mitra dagang utama dan ekspor jasa.

"Berdasarkan Lapangan Usaha (LU), LU Industri Pengolahan, Perdagangan, Transportasi dan Pergudangan, serta Pertanian mencatatkan kinerja yang baik," ungkap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)