Ilustrasi. Foto: Freepik
Ade Hapsari Lestarini • 6 January 2025 10:39
Jakarta: Harga emas dunia (XAU/USD) kembali menunjukkan penguatan pada perdagangan Jumat lalu, melanjutkan kinerja luar biasa sepanjang 2024 dengan kenaikan lebih dari 27 persen.
Ini merupakan pengembalian tahunan terbaik logam mulia sejak 2010. Kenaikan ini terutama didorong oleh permintaan safe haven efek ketegangan geopolitik yang terus berlangsung, seperti konflik Rusia-Ukraina dan situasi di Timur Tengah.
Menurut analis senior dari Dupoin, Andy Nugraha, tren bullish masih mendominasi pergerakan emas berdasarkan analisis kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average. Harga emas diproyeksikan memiliki potensi naik hingga mencapai level USD2.663. Namun, jika terjadi pembalikan arah (reversal), penurunan dapat terjadi dengan target terdekat berada di level USD2.646.
Pada awal sesi perdagangan Asia Senin, 6 Januari 2025, harga emas berusaha untuk menguat mendekati USD2.640. Namun, penguatan dolar AS, yang didukung oleh data Indeks Pembelian Manajer (IMP) Manufaktur ISM AS, membatasi ruang gerak emas. Fokus utama pasar saat ini tertuju pada rilis data pasar tenaga kerja AS untuk Desember yang akan diumumkan Jumat. Data ini diharapkan memberikan katalis baru bagi pergerakan emas.
Sementara dari sisi geopolitik, Presiden AS Joe Biden dilaporkan telah mendiskusikan kemungkinan tindakan terhadap fasilitas nuklir Iran, meningkatkan kekhawatiran atas ambisi nuklir Teheran. Situasi ini berpotensi memicu lonjakan permintaan safe haven seperti emas, terutama di tengah ketidakpastian politik global.
Ilustrasi. Foto: Freepik
Baca juga: Investor Lirik Aset Safe Haven Jelang Pelantikan Presiden AS |