Legislator Demokrat Minta Pertambangan di Raja Ampat Dikaji Ulang

Pulau Gag Raja Ampat. Istimewa.

Legislator Demokrat Minta Pertambangan di Raja Ampat Dikaji Ulang

Naufal Zuhdi • 9 June 2025 13:57

Jakarta: Anggota Komisi VI DPR Faujia Helga Tampubolon meminta aktivitas pertambangan di Raja Ampat, Papua, dikaji ulang. Pertambangan tidak boleh mengorbankan sektor pariwisata yang menjadi penopang utama ekonomi masyarakat lokal.

"Raja Ampat adalah salah satu surga wisata dunia. Keindahan alamnya tidak hanya milik Papua, tapi juga kebanggaan Indonesia di mata internasional. Maka setiap rencana aktivitas industri, apalagi pertambangan, harus dikaji secara hati-hati," ujar Faujia dalam pernyataan resminya, Senin, 9 Juni 2025.

Menurut Faujia, sektor pariwisata di Raja Ampat bukan hanya soal estetika alam, tetapi juga soal keberlanjutan hidup masyarakat. Ribuan warga menggantungkan hidupnya dari ekosistem laut dan kunjungan wisatawan, mulai dari usaha perahu wisata, homestay, kuliner, hingga kerajinan tangan lokal.

"Jangan sampai kegiatan pertambangan yang belum jelas dampaknya justru merusak ekosistem yang sudah terbukti memberikan kehidupan bagi masyarakat. Kita tidak menolak pembangunan, tapi pembangunan harus adil dan berkelanjutan," tegasnya.
 

Baca juga: Kantongi Izin Tambang di Raja Ampat, Siapa Pemilik Gag Nikel?

Faujia juga mendesak pemerintah pusat dan daerah transparan dalam setiap perizinan investasi yang masuk ke Papua. Khususnya, yang menyangkut kawasan-kawasan konservasi dan destinasi wisata.

"Perlu ada keterlibatan masyarakat, kajian lingkungan yang ketat, dan jaminan bahwa pariwisata tidak terganggu. Jika tidak, sebaiknya kegiatan pertambangan tersebut dihentikan," kata legislator Partai Demokrat itu.

Ia juga menyoroti pentingnya penghormatan terhadap hak-hak masyarakat adat sebagai pemilik sah wilayah tersebut. Ia menegaskan bahwa prinsip penghargaan terhadap hak ulayat dan kearifan lokal harus menjadi bagian dari dasar pengambilan keputusan.

"Beri mereka kesempatan untuk menyelesaikan menata daerah mereka dengan mengutamakan kepemimpinan masyarakat," cetus dia.

Faujia menilai keterlibatan masyarakat lokal dan pemerintah daerah adalah kunci keberhasilan pembangunan berkelanjutan di Papua. Ia mengajak semua pihak tidak hanya melihat potensi ekonomi jangka pendek, tetapi juga mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan dan sosial dalam jangka panjang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)