Menkeu Sri Mulyani bersama Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin. Foto: dok Kemenkeu.
Husen Miftahudin • 15 January 2025 11:15
Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, diperlukan dua syarat penting yang harus dilakukan Indonesia untuk menjadi negara maju, yakni keuangan negara yang sehat dan kepastian hukum yang kredibel.
"Aspirasi kita untuk masuk di dalam top 20 persen dunia, berarti high income country, itu dua persyaratan yang sangat penting adalah yang berhubungan dengan kita berdua ini (Kementerian Keuangan dan Kejaksaan Agung)," ucap Sri Mulyani saat menghadiri Rapat Kerja Nasional Kejaksaan di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis Kemenkeu, Rabu, 15 Januari 2025.
"Yang dari kami, keuangan negaranya tetap sehat, tetap sustainable. Dan dari sisi masyarakat atau perekonomian dibutuhkan kepastian hukum, enforcement yang kredibel," lanjut Menkeu.
Bendahara Negara itu menilai Kejaksaan Agung memiliki peran penting untuk menciptakan kepastian hukum yang kredibel agar Indonesia bisa terlepas dari middle income trap dan menjadi negara berpendapatan tinggi.
"Sisi hukum yang bisa menciptakan keamanan, kenyamanan, tapi juga kepastian," tutur dia.
Untuk itu, Sri Mulyani mendorong kerja sama yang semakin kuat antara Kemenkeu dan Kejaksaan Agung untuk membangun tata kelola yang baik dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sehingga, gerak ekonomi yang baik dapat menghasilkan efek yang lebih positif lagi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat atau yang disebut virtuous cycle.
"Kalau negara ekonominya buruk, tidak ada confidence, tidak ada kepastian hukum, tidak ada investasi, penerimaan pajak rendah, APBN yang menjadi krisis karena menimbulkan ketidakpastian terhadap sustainabilitas keuangan negara, maka makin krisis ekonominya, makin lemah kehidupannya yang disebut vicious cycle, siklus yang makin memburuk. Kemenkeu dan Kejaksaan Agung menjadi dua institusi yang menentukan Indonesia itu mau virtuous cycle atau vicious cycle. Kita akan ke bawah atau ke atas," tegas Ani, sapaan akrab Sri Mulyani.
Baca juga: Sri Mulyani: IsDB Perlu Siapkan Kerangka Strategis Baru |