Uskup Agung Jakarta, Ignatius Suharyo Berpeluang Ikut Konklaf di Vatikan

Ignatius Suharyo, dok Keuskupan Agung Semarang

Uskup Agung Jakarta, Ignatius Suharyo Berpeluang Ikut Konklaf di Vatikan

Putri Purnama Sari • 22 April 2025 09:25

Jakarta: Setelah wafatnya Paus Fransiskus, Gereja Katolik memasuki masa sede vacante, yakni periode ketika Takhta Kepausan kosong hingga terpilihnya Paus baru. 

Dalam waktu dekat, para kardinal dari seluruh dunia akan berkumpul dalam konklaf di Vatikan. Salah satu nama yang berpeluang ambil bagian dalam momen bersejarah ini adalah Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo dari Indonesia.

Siapa Ignatius Suharyo?

Ignatius Suharyo adalah Uskup Agung Jakarta dan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam hierarki Gereja Katolik Indonesia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Fransiskus pada konsistori 5 Oktober 2019, menjadikannya kardinal ketiga dalam sejarah Gereja Katolik Indonesia.

Lahir pada 9 Juli 1950, Ignatius Suharyo saat ini berusia 74 tahun. Usianya menjadikannya memenuhi syarat untuk ikut serta dalam konklaf, karena menurut aturan Gereja, hanya kardinal berusia di bawah 80 tahun yang memiliki hak untuk memilih Paus baru.
 
Baca juga: Nama-nama Kandidat Kuat Pengganti Paus Fransiskus Terus Bermunculan

Jika memutuskan hadir dalam konklaf, Suharyo akan memiliki hak untuk memilih dan dipilih menjadi paus baru. 

"Semua yang ada di dalam konklaf itu mempunyai hak memilih dan dipilih," kata Suharyo di Gereja Katedral, yang dikutip Selasa, 22 April 2025.

Namun, hingga kini Suharyo kabarnya belum memutuskan apakah dirinya akan ikut konklaf di Vatikan. Ia masih akan melihat perkembangan lebih lanjut sebelum menentukan keikutsertaannya dalam prosesi pemilihan pengganti paus itu.

"Saya belum pernah ikut konklaf, jadi nanti saya akan melihat apa yang harus saya lakukan," lanjutnya.

Apa Itu Konklaf?

Konklaf adalah proses pemilihan Paus baru oleh para kardinal elektors yang berasal dari seluruh dunia. Mereka akan berkumpul di Kapel Sistina, Vatikan, dalam sebuah pertemuan tertutup yang berlangsung dalam suasana doa dan kerahasiaan tinggi.

Sekitar 120 kardinal dari berbagai negara akan memberikan suara mereka secara rahasia. Seorang kandidat harus mendapatkan dua pertiga suara dari para kardinal untuk terpilih menjadi Paus.
 
Baca juga: Gereja Katolik Memasuki Masa Sede Vacante usai Paus Fransiskus Wafat, Apa Artinya?

Peran Penting Kardinal Suharyo

Kehadiran Kardinal Suharyo dalam konklaf menjadi sangat bermakna. Selain mewakili Gereja Katolik di Indonesia yang merupakan salah satu komunitas Katolik terbesar di Asia Tenggara ia juga membawa perspektif Asia yang sangat penting dalam dinamika global Gereja.

Dalam sejarah, Indonesia jarang sekali memiliki keterlibatan langsung dalam pemilihan Paus. Karena itu, kesempatan kali ini menjadi momen langka dan membanggakan, tidak hanya bagi umat Katolik Indonesia, tetapi juga bagi bangsa secara keseluruhan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Rodhi Aulia)