Maladewa Larang Warga Israel Masuk sebagai Protes atas Genosida di Gaza

Warga Gaza kembali ke rumah mereka saat gencatan senjata fase pertama disepakati. Foto: Anadolu

Maladewa Larang Warga Israel Masuk sebagai Protes atas Genosida di Gaza

Fajar Nugraha • 18 April 2025 08:18

Malé: Pemerintah Maladewa secara resmi melarang warga negara Israel memasuki wilayahnya sebagai bentuk proses terhadap serangan Israel di Jalur Gaza. Presiden Mohamed Muizzu menandatangani undang-undang pelarangan tersebut pada Senin kemarin, setelah sebelumnya disahkan oleh Majelis Rakyat, parlemen Maladewa.

“Ratifikasi ini mencerminkan sikap tegas pemerintah dalam menanggapi kekejaman yang terus berlanjut dan tindakan genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina,” ujar pernyataan Kantor Muizzu, dikutip dari Middle East Eye, Selasa, 15 Maret 2025.

Keputusan ini mulai berlaku segera dan mencakup seluruh pemegang paspor Israel, termasuk warga megara ganda.

Hubungan diplomatik yang tidak stabil

Larangan ini menghidupkan kembali kebijakan serupa dari dekade-dekade sebelumnya. Maladewa pernah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel pada tahun 1965, namun memutuskan hubungan tersebut pada 1974.

Upaya untuk menjalin kembali hubungan pada akhir 2000-an pun gagal, dan sejak 2018 kedua negara tidak lagi memiliki kerja sama resmi.

Maladewa, sebuah negara kepulauan mayoritas Muslim, dikenal sebagai destinasi wisata kelas dunia. Meski begitu, jumlah wisatawan asal Israel terus menurun. Menurut Kementerian Pariwisata Maladewa, hanya 528 warga Israel yang berkunjung pada kuartal pertama 2024, turun tajam dari 4.644 orang pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Meskipun Israel bukan pasar wisata utama, larangan ini mempertegas sikap politik Maladewa di tengah meningkatnya kemarahan global atas tingginya korban sipil di Gaza.

Sejak runtuhnya gencatan senjata pada Maret lalu, Kementerian Kesehatan Gaza mencatat lebih dari 1.600 kematian tambahan, dengan total korban tewas mencapai lebih dari 50.000 orang sejak Oktober 2023.

Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri Israel sebelumnya telah menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Maladewa sejak wacana larangan pertama kali muncul pada pertengahan 2024.

Pemerintah Maladewa, dalam pernyataan yang sama, menegaskan kembali bahwa “Maladewa menegaskan kembali solidaritasnya yang tegas dengan perjuangan Palestina.”


(Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)