Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri. Foto: dok Biro Humas Kemendag.
M Ilham Ramadhan Avisena • 16 April 2025 18:22
Jakarta: Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri mengatakan, penundaan penerapan penuh kebijakan tarif resiprokal oleh Amerika Serikat (AS) merupakan peluang strategis yang harus dimanfaatkan Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan nasional.
"Penundaan tersebut menjadi peluang bagi Indonesia untuk melakukan diplomasi proaktif agar kepentingan-kepentingan nasional kita bisa diamankan," kata Dyah dalam Forum Diskusi Denpasar 12 secara daring, Rabu, 16 April 2025.
Pemerintah, menurut Dyah, telah menyiapkan delegasi yang akan diberangkatkan ke AS untuk melanjutkan negosiasi dan menyampaikan posisi nasional secara komprehensif.
"Masa jeda ini harus kita manfaatkan untuk memperjuangkan perlakuan tarif yang adil serta mengidentifikasi sektor-sektor prioritas yang perlu dilindungi. AS adalah mitra dagang strategis dan penundaan ini membuka ruang untuk pendekatan diplomatik yang lebih terstruktur," terang Dyah.
Ia menyebut sejumlah sektor padat karya seperti tekstil, garmen, alas kaki, kelapa sawit, komponen elektronik, hingga otomotif sebagai sektor yang paling terdampak dan perlu mendapat perhatian khusus. Sektor-sektor tersebut bukan hanya berorientasi ekspor, tetapi juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar terutama di daerah-daerah.
Baca juga: Kebijakan Tarif Impor Bikin Distribusi Logistik AS Loyo |