Kemenag Harap Kurikulum Berbasis Cinta Cetak Generasi Berkarakter

Peluncuran kurikulum berbasis cinta dalam Kick Off Ngopi (Ngobrolin Pendidikan Islam) di Asrama Haji Pondok Gede. Dok Kemenag.

Kemenag Harap Kurikulum Berbasis Cinta Cetak Generasi Berkarakter

Arga Sumantri • 19 March 2025 21:54

Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) resmi meluncurkan kurikulum berbasis cinta dalam kegiatan Kick Off Ngopi (Ngobrolin Pendidikan Islam). Program ini bertujuan memperkuat pendidikan Islam yang lebih humanis, adaptif, dan inklusif.

Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi'i menekankan kurikulum berbasis cinta bukan hanya konsep, tetapi juga pendekatan strategis untuk membangun karakter siswa madrasah agar lebih peduli, toleran, dan memiliki empati sosial. 

"Ketika kita berbicara tentang cinta, kita berbicara tentang kemanusiaan, toleransi, dan tanggung jawab bersama. Kurikulum berbasis cinta akan mencetak generasi yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki akhlak yang luhur," ujar Romo Syafi'i di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu, 19 Maret 2025. 

Ia menegaskan pendidikan Islam memiliki peran sentral dalam menjaga persatuan dan keberagaman di Indonesia. Dengan menanamkan nilai-nilai cinta dalam pembelajaran, madrasah diharapkan dapat melahirkan generasi pemimpin masa depan yang berkarakter dan berdaya saing.

Utusan Khusus Presiden bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad turut hadir dalam peluncuran program ini. Raffi menilai madrasah telah melahirkan banyak lulusan yang sukses. 

"Mereka tidak hanya dibekali ilmu akademik, tetapi juga nilai-nilai kehidupan yang berlandaskan cinta kepada Tuhan, sesama, lingkungan, dan ilmu pengetahuan. Ini adalah fondasi penting untuk menciptakan generasi unggul," ujar Raffi Ahmad.
 

Baca juga: Kemenag Targetkan Pengumpulan Zakat Nasional Naik 10% pada 2025

Pendidikan Islam harus relevan dengan tantangan zaman

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Amien Suyitno menjelaskan bahwa Kick Off Ngopi menjadi tonggak penting dalam mendorong inovasi kurikulum berbasis cinta di madrasah. Kemenag ingin memastikan pendidikan Islam terus berkembang dan relevan dengan tantangan zaman.

"Kurikulum berbasis cinta harus menjadi bagian dari sistem pendidikan kita, bukan hanya wacana," ungkap Amien.

Kemenag akan mengembangkan modul pembelajaran berbasis cinta yang diterapkan di madrasah. Selain itu, memberikan pelatihan kepada guru agar metode pengajaran lebih kontekstual dan dekat dengan realitas kehidupan siswa.

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Nyayu Khodijah, menambahkan program ini juga bertujuan meningkatkan kepercayaan diri siswa madrasah agar siap bersaing di tingkat nasional maupun global. Sebanyak 750 siswa madrasah dari berbagai daerah hadir secara langsung, sementara ribuan lainnya mengikuti acara melalui live streaming. 

"Kami ingin memastikan bahwa madrasah dan pendidikan Islam menjadi pusat unggulan yang membentuk generasi emas 2045, generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki empati dan kepedulian sosial," tutu Amien.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)