Turki Tangkap 282 Tersangka Terkait PKK, Termasuk Politisi dan Jurnalis

Kepolisian Turki terus menggelar operasi penyisiran tersangka terkait PKK di seantero negeri. (Anadolu Agency)

Turki Tangkap 282 Tersangka Terkait PKK, Termasuk Politisi dan Jurnalis

Willy Haryono • 18 February 2025 17:02

Istanbul: Kepolisian Turki menangkap 282 orang yang diduga memiliki keterkaitan dengan kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dalam operasi yang berlangsung selama lima hari terakhir. Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, pada hari ini mengungkapkan bahwa di antara mereka yang ditahan terdapat jurnalis, akademisi, serta politisi dari kubu oposisi.

Operasi penangkapan ini dilakukan seiring dengan langkah pemerintah Turki yang terus mencopot wali kota dari partai pro-Kurdi atas dugaan keterlibatan dengan PKK. Pengetatan pengawasan terhadap aktivitas PKK berlangsung di tengah harapan untuk mengakhiri konflik bersenjata yang telah berlangsung selama 40 tahun antara kelompok tersebut dan pemerintah Turki.

Pemimpin PKK yang saat ini mendekam di penjara, Abdullah Ocalan, diperkirakan akan mengeluarkan pernyataan terkait upaya perdamaian. Spekulasi ini muncul empat bulan setelah seorang sekutu Presiden Recep Tayyip Erdogan mendesaknya untuk menyerukan penghentian perlawanan bersenjata PKK.

Serikat Jurnalis Turki mengecam penahanan terhadap tiga jurnalis dalam operasi Pemerintah Turki. 

"Kami tidak dapat menerima bahwa mereka ditangkap melalui penggerebekan di rumah ketimbang dipanggil secara resmi ke kantor polisi," tulis serikat tersebut dalam pernyataan di media sosial, seperti dikutip dari The Straits Times, Selasa 18 Februari 2025.

Selain jurnalis, mereka yang ditahan juga berasal dari Kongres Demokratik Rakyat (HDK), partai-partai kiri kecil, akademisi, serta seorang aktivis hak LGBTQ terkemuka.

Operasi kontra-terorisme ini dilakukan di 51 provinsi, termasuk ibu kota Ankara dan kota terbesar, Istanbul. Menurut Yerlikaya, para tersangka dituduh melakukan propaganda PKK, memberikan pendanaan bagi kelompok tersebut, merekrut anggota, serta berpartisipasi dalam aksi protes jalanan.

Kepolisian Turki juga menyita dua senjata jenis AK-47 beserta sejumlah senjata lainnya dalam operasi ini.

Sabtu lalu, Pemerintah Turki mencopot wali kota dari Partai Kiri Hijau (DEM Party) di Provinsi Van, sebelah timur Turki, atas dugaan keterlibatan dalam aktivitas terorisme. Dengan keputusan ini, total sudah delapan wali kota dari DEM Party yang diberhentikan sejak pemilu 2024.

PKK, yang diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Turki serta sekutu Baratnya, telah melancarkan pemberontakan melawan negara sejak 1984. Konflik yang berlangsung selama lebih dari empat dekade ini telah merenggut lebih dari 40.000 jiwa. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Turki Gempur 23 Sasaran 'Teroris' usai Kematian 9 Prajuritnya di Irak

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)