Pengamatan hilal di Kantor Bupati Malang di Jalan Panji, Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Metrotvnews.com/Daviq Umar Al Faruq
Daviq Umar Al Faruq • 29 March 2025 18:56
Malang: BMKG Stasiun Geofisika Malang melakukan pengamatan hilal di Kantor Bupati Malang Lantai 9 di Jalan Panji, Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu 29 Maret 2025. Pengamatan hilal ini untuk menentukan awal Syawal 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Ahli Muda BMKG Stasiun Geofisika Malang, Ahmad Zarkoni mengatakan, berdasarkan hasil perhitungan ketinggian hilal pada saat matahari terbenam adalah -1,938 derajat. Angka ini menunjukkan bahwa hilal berada di bawah ufuk.
"Hasilnya pengamatan di Malang ya (hilal) enggak bisa terlihat karena memang datanya kita -1,9 sekian," katanya saat dikonfirmasi.
Pengamatan hilal ini dilaksanakan oleh Stasiun Geofisika Malang bersama perwakilan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Malang. Pengamatan hilal ini dilakukan dengan menggunakan metode rukyat.
"Jadi dari semua 37 titik nasional memang paling tinggi di Aceh lah, paling rendah di Papua. Cuacanya dari 37 titik nasional itu rata-rata cuacanya mendung, ada yang hujan," jelasnya.
"Tadi yang di Bangil sempat hujan, terus di daerah timur sempat hujan, memang pas pergantian musim cuaca ekstrim ya sebagian wilayah Indonesia," imbuhnya.
Dalam pengamatan hilal ini, Stasiun Geofisika Malang juga bekerja sama dengan mahasiswa Magister Informatika UIN Malang, Tomy Ivan Sugiharto, yang menganalisis visibilitas hilal dengan metode machine learning forecasting.
Data hasil pengamatan ini kemudian dilaporkan ke Kementerian Agama sebagai bahan pertimbangan dalam sidang isbat penentuan awal Syawal.