Harga Minyak Jatuh Setelah Trump Umumkan Darurat Energi

Ilustrasi. Foto: Freepik

Harga Minyak Jatuh Setelah Trump Umumkan Darurat Energi

Annisa ayu artanti • 22 January 2025 09:25

Jakarta: Harga minyak ditutup lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan setelah Presiden Donald Trump mengumumkan keadaan darurat energi nasional.
 
Trump berencana untuk meningkatkan produksi domestik secara drastis, tetapi para pedagang minyak mungkin akan mendapat sedikit kelonggaran pada akhir pekan ini.
 
Melansir Investing.com, Rabu, 22 Januari 2025, kontrak berjangka NYMEX WTI Februari turun 2,6 persen dan ditutup pada USD75,89 per barel
 
“Kami memperkirakan persediaan minyak mentah AS turun 7,9 juta barel per hari untuk pekan yang berakhir pada 17 Januari. Ini dibandingkan dengan pandangan awal kami untuk minggu ini yang mengantisipasi penarikan 4,7 MM BBL, dan penarikan 2,0 MM BBL direalisasikan untuk minggu yang berakhir 10 Januari,” ujar analis Macquarie mengatakan dalam sebuah catatan baru-baru ini.
 
Perkiraan penarikan persediaan minyak mentah yang lebih besar juga muncul karena para analis memperkirakan penurunan impor bersih yang signifikan, dengan ekspor naik tajam sebesar 1,0 juta barel per hari dan impor naik sedikit 0,1 juta barel per hari secara nominal.
 
Baca juga: 

Harga Minyak Berpotensi Turun Pascapelantikan Presiden Trump



Ilustrasi. Foto: Unplash

Prospek penurunan pasokan domestik

Prospek penurunan pasokan domestik muncul karena kekhawatiran tentang lonjakan produksi energi AS yang akan datang telah menjadi sorotan setelah Trump menandatangani perintah eksekutif yang bertujuan untuk meningkatkan produksi.
 
“Krisis inflasi disebabkan oleh pengeluaran besar-besaran dan kenaikan harga energi, dan itulah sebabnya hari ini saya juga akan mendeklarasikan keadaan darurat energi nasional. Kita akan mengebor, mengebor,” kata Trump saat menandatangani perintah darurat energi nasional.
 
Namun, dalam jangka pendek, Macquarie melihat penurunan 0,5 juta barel per hari dalam pasokan domestik yang tersirat menyusul kenaikan yang kuat minggu lalu, sementara produksi minyak mentah diperkirakan akan lebih rendah 0,6 juta barel per hari.
 
Namun, persediaan produk termasuk stok bensin dan bahan bakar jet diperkirakan akan meningkat masing-masing sebesar 3,2 juta barel per hari dan 1,5 juta barel per hari, menurut perkiraan para analis, sementara stok distilat terlihat turun 0,6 juta barel per hari.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)