Daviq Umar Al Faruq • 14 September 2025 21:10
Malang: Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menelusuri identitas wisatawan yang nekat menerbangkan paralayang di kawasan Bromo. Aksi berbahaya sekaligus melanggar aturan konservasi itu viral setelah videonya diunggah akun Instagram @indonesian_mountains.
Dalam video berdurasi 25 detik tersebut, tampak seorang paraglider dengan helm dan pakaian putih menerbangkan parasut oranye mengarah ke Gunung Bathok, yang berada di sisi Gunung Bromo. Aksi itu sempat menarik perhatian wisatawan lain di lokasi.
Pranata Humas Balai Besar TNBTS, Endrip Wahyutama, menegaskan kegiatan paralayang itu tidak pernah terdaftar sebagai aktivitas resmi. Ia menyebut aksi tersebut dilakukan diam-diam tanpa sepengetahuan petugas.
“Pengawasan di kawasan TNBTS memang menghadapi tantangan, baik dari sisi kondisi geografis maupun keterbatasan jumlah personel. Aktivitas paralayang yang diberitakan ini bukan bagian dari kegiatan resmi atau terdaftar, dan dilakukan secara diam-diam tanpa sepengetahuan petugas,” ujar Endrip, Minggu 14 September 2025.
Menurut Endrip, paralayang termasuk kategori aktivitas khusus yang wajib mengantongi izin resmi. Ketentuan itu sudah tercantum di laman resmi TNBTS.
“Jadi, kami tidak melihat ini sebagai kebobolan, melainkan pelanggaran terhadap aturan yang berlaku di kawasan konservasi TNBTS,” tegas Endrip.
Terkait pemeriksaan di pintu masuk, Endrip mengakui petugas tidak selalu melakukan pengecekan barang bawaan secara detail. Pasalnya, sebagian besar wisatawan datang dini hari untuk menyaksikan matahari terbit sehingga arus kendaraan padat.
“Arus masuk biasanya terjadi antara pukul 01.00–05.00 WIB dalam kondisi gelap dengan jumlah kendaraan jip yang padat. Pemeriksaan barang bawaan secara detail tidak selalu dilakukan agar arus kendaraan tetap lancar dan tidak menimbulkan antrean panjang. Namun, dengan adanya kejadian ini, kami akan terus mencari solusi terbaik untuk memperkuat pengawasan,” jelas Endrip.
Hingga kini, pihak TNBTS belum bisa memastikan identitas wisatawan yang melakukan aksi tersebut, termasuk kewarganegaraannya.
“Sampai saat ini, identitas wisatawan tersebut, termasuk kewarganegaraannya, belum dapat dipastikan. Kami masih menelusuri informasi melalui rekaman video dan keterangan saksi di lapangan. Kami menghimbau kepada semua wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, untuk memahami dan menghormati aturan konservasi serta nilai-nilai sakral masyarakat Tengger saat berkunjung ke Bromo,” tegas Endrip.
Mengenai sanksi, ia menyebut TNBTS akan menunggu hasil penelusuran sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
“Sebelum bicara soal sanksi, hal pertama yang harus kami pastikan adalah identitas wisatawan tersebut. Siapa orangnya, bagaimana kronologinya, dan apakah ada keterlibatan pihak lain seperti pemandu atau penyedia jasa. Setelah itu, barulah kami bisa mengambil langkah sesuai prosedur yang berlaku,” pungkas Endrip.