Korban Helikopter Hilang Kontak di Pegunungan Meratus Dibawa ke RS Bhayangkara

Evakuasi jenazah korban helikopter hilang kontak di Pegunungan Meratus, Kalsel. ( Dok: Basarnas)

Korban Helikopter Hilang Kontak di Pegunungan Meratus Dibawa ke RS Bhayangkara

Media Indonesia • 4 September 2025 17:26

Banjarbaru: Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi delapan penumpang dan pilot Helikopter BK117 D3 yang hilang kontak di lereng Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan, pada Senin, 1 September 2025. Semua korban akan dikirim ke RS Bayangkara TK III Hoegeng Imam Santoso, Banjarmasin untuk diidentifikasi.

"Hari ini semua jasad korban sudah ditemukan dan dikumpulkan serta dibersihkan. Namun ada jasad sudah tidak utuh lagi. Selanjutnya jenazah para korban ini akan dikirim ke RS Bayangkara Banjarmasin,” ungkap Direktur Operasi Basarnas Laksamana TNI Yudhi Bramantyo di lokasi posko operasi SAR di Desa Emil Baru, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Kamis, 4 September 2025.

Yudhi menerangkan lokasi penemuan bangkai helikopter cukup sulit, karena berada di medan pegunungan lebat dan curam. Selain itu, kondisi hujan menyebabkan jalur evakuasi licin.

"Untuk kondisi helikopter saat ditemukan memang terbakar dan mengluarkan asap. Badan helikopter tidak hancur hanya patah pada bagian ekor," ujar Yudhi.
 

Baca: 
 

Helikopter Ditemukan dalam Keadaan Terbakar

Helikopter Tipe BK117 D3 milik Estindo Air ditemukan jatuh pada titik 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E, kawasan hutan sekitar Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Saat ditemukan di lereng pegunungan, bangkai helikopter masih terbakar dan mengeluarkan asap sekitar 700 meter dari titik koordinat yang sebelumnya diberikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Diperkirakan janazah korban Helikopter Tipe BK117 D3 tiba di RS Bayangkara Banjarmasin pada Kamis malam, 4 September 2025.RS Bhayangkara  telah menyiapkan pos Disaster Victim Identification (DVI) sebagai antisipasi kedatangan jenazah korban.

Pihaknya akan melakukan proses ante mortem, yaitu proses pengumpulan data dari keluarga korban sebelum jenazah tiba.  Data-data ini meliputi rekam medis, sidik jari, ciri-ciri fisik, serta foto-foto korban semasa hidup. Informasi ini sangat penting untuk proses identifikasi jenazah korban nantinya. (MI/DY)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)