Lebih dari 300 Pekerja Korsel yang Ditangkap di Pabrik Hyundai AS Akan Dipulangkan

AS dan Korsel sepakat untuk memulangkan lebih dari 300 warga Korsel yang ditangkap dalam razia imigrasi di Georgia. (Anadolu Agency)

Lebih dari 300 Pekerja Korsel yang Ditangkap di Pabrik Hyundai AS Akan Dipulangkan

Willy Haryono • 8 September 2025 06:42

Seoul: Pemerintah Korea Selatan mengumumkan pada Minggu, 7 September, bahwa lebih dari 300 warganya yang ditahan dalam razia imigrasi besar-besaran di pabrik Hyundai di Georgia, Amerika Serikat, akan segera dibebaskan dan dipulangkan.

Kepala Staf Presiden Kang Hoon-sik menyatakan bahwa Korea Selatan dan AS telah menuntaskan negosiasi soal pembebasan para pekerja tersebut.

Mengutip dari PBS News, Senin, 8 September 2025, Pemerintah Korsel berencana mengirim pesawat carter untuk membawa mereka pulang segera setelah prosedur administratif tersisa selesai.

Menteri Luar Negeri Cho-hyun dijadwalkan berangkat ke AS pada Senin untuk melakukan pembicaraan terkait pembebasan para pekerja, menurut laporan media Korsel.

Otoritas imigrasi AS pada Jumat lalu menyebut total 475 orang ditahan dalam penggerebekan, sebagian besar merupakan warga negara Korea Selatan. Razia melibatkan ratusan agen federal di pabrik besar Hyundai di Georgia yang memproduksi kendaraan listrik, termasuk fasilitas baterai yang masih dalam tahap konstruksi bersama LG Energy Solution.

Operasi itu merupakan bagian dari agenda deportasi massal pemerintahan Trump. Namun, razia Kamis lalu menjadi sorotan karena skalanya yang besar dan lokasi targetnya adalah proyek pembangunan ekonomi terbesar di negara bagian Georgia.

Kasus ini mengejutkan banyak pihak di Korea Selatan, mengingat negeri itu adalah sekutu utama AS. Pada Juli lalu, Korsel sepakat membeli energi AS senilai USD 100 miliar dan menanamkan investasi USD 350 miliar di AS dengan imbalan penurunan tarif.

Sekitar dua pekan lalu, Presiden Donald Trump dan Presiden Lee Jae Myung juga baru menggelar pertemuan pertama di Washington.

Presiden Lee menegaskan hak-hak warga negaranya dan kegiatan ekonomi perusahaan Korsel tidak boleh dilanggar secara tidak adil dalam penegakan hukum AS. Kementerian Luar Negeri Korsel dalam pernyataan terpisah menyampaikan “keprihatinan dan penyesalan” serta mengirim diplomat ke lokasi.

Video yang dirilis Otoritas Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) pada Sabtu menunjukkan iring-iringan kendaraan menuju lokasi, kemudian agen federal mengarahkan para pekerja untuk berbaris di luar gedung. Beberapa orang diperintahkan berdiri dengan tangan di bus untuk digeledah, lalu diborgol di tangan, pergelangan kaki, dan pinggang.

Sebagian besar dari mereka dibawa ke pusat detensi imigrasi di Folkston, Georgia, dekat perbatasan Florida. Hingga kini tidak ada satu pun yang didakwa melakukan tindak kriminal, kata Steven Schrank, agen utama Investigasi Keamanan Dalam Negeri (HSI) Georgia, seraya menambahkan penyelidikan masih berlangsung.

Menurutnya, sebagian pekerja masuk ke AS secara ilegal, sementara lainnya masuk dengan visa yang sudah kedaluwarsa atau menggunakan visa waiver yang melarang mereka bekerja.

Kepala staf presiden Kang menambahkan, pemerintah Korsel akan mendorong peninjauan dan perbaikan sistem visa bagi mereka yang bepergian ke AS untuk proyek investasi bisnis.

Baca juga:  Seorang WNI Ikut Tertangkap dalam Razia Imigrasi di Pabrik Hyundai AS

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)