Rusia Kecam Keinginan Ukraina untuk Mendapatkan Senjata Nuklir

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov. Foto: Anadolu

Rusia Kecam Keinginan Ukraina untuk Mendapatkan Senjata Nuklir

Fajar Nugraha • 6 February 2025 06:24

Moskow: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tiba-tiba saja menuntut disediakan senjata nuklir. Rusia pun bereaksi atas permintaan dan menyebut Ukraina ‘hampir gila’.

Istana Kremlin mengatakan permintaan Zelensky akan senjata nuklir "hampir gila”. Reaksi muncul setelah pemimpin Ukraina mengatakan, Kyiv harus diberi senjata nuklir untuk memastikan keamanan jika bergabung dengan NATO membutuhkan waktu terlalu lama

Kremlin pada Rabu 5 Februari 2025 menggambarkan permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan senjata nuklir sebagai "hampir gila."

Berbicara kepada wartawan di ibu kota Rusia, Moskow, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengkritik gagasan bahwa Ukraina harus diberi senjata nuklir dalam jumlah yang cukup untuk menghalangi Rusia.

"Pernyataan dan pernyataan seperti itu, secara umum, mendekati kegilaan. Ada rezim nonproliferasi untuk senjata nuklir, di antara hal-hal lainnya," kata Peskov, seperti dikutip Anadolu, Kamis 6 Februari 2025.

Zelensky mengatakan, dalam sebuah wawancara dengan wartawan Inggris Piers Morgan Selasa malam bahwa Kyiv harus diberi senjata nuklir untuk memastikan keamanannya jika proses keanggotaan NATO Ukraina membutuhkan waktu terlalu lama.

Dia mempertanyakan jaminan apa yang akan dimiliki Ukraina jika aksesi NATO masih belum pasti, dengan mengatakan: "Apakah mereka akan memberi kita senjata nuklir? Biarkan mereka memberi kita senjata nuklir."

"Apakah mereka akan memberi kita cukup rudal untuk menghentikan Rusia, yang saya ragukan? Namun ini (memberikan senjata nuklir) akan membantu," imbuhnya.

Peskov lebih lanjut mengatakan bahwa kesiapan Ukraina untuk berunding harus didasarkan pada sesuatu yang konkret dan bukan sekadar retorika.

"Kesiapan harus dibangun atas sesuatu; tidak dapat didasarkan pada larangan legislatif atas perundingan semacam itu. Jadi untuk saat ini, ini tidak lebih dari sekadar kata-kata kosong," kata Peskov.

Ia juga menyatakan harapan bahwa politisi Eropa akan menyadari bahayanya membahas topik-topik seperti itu, meskipun ia menggambarkan adanya penurunan kompetensi politik di antara generasi pemimpin Eropa saat ini.

"Kita berharap bahwa, meskipun generasi politisi Eropa saat ini masih banyak yang kurang memenuhi syarat dalam hal kualifikasi, pemahaman yang bijaksana tentang absurditas dan potensi bahaya membahas topik seperti itu masih ada di Eropa," pungkas Peskov.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)