Kondisi perumahan elite Lumin Park Cluster, Jumat (28/11, pasca diterjang banjir bandang atau galodo beberapa hari lalu. Foto: Yose Hendra/MI
Media Indonesia • 29 November 2025 13:34
Padang: Data terbaru penanganan bencana hidrometeorologi di Kota Padang, Sumatra Barat, menunjukkan sejumlah dampak. Hingga Jumat malam, 28 November 2025, sebanyak delapan warga dinyatakan meninggal dunia akibat banjir.
“Ada delapan warga kita yang dinyatakan meninggal dunia akibat bencana hidrometeorologi,” kata Kalaksa BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, Sabtu, 29 November 2025.

Kondisi jalan dekat gerbang Kota Padang Panjang di kawasan Jembatan Kembar menuju Lembah Anai tertimbun material tanah dan bebatuan dari banjir bandang, Kamis (27/11/2025) siang. ANTARA/HO-PJR Satlantas
Seluruh korban meninggal dunia dilaporkan hanyut terbawa arus sungai yang meluap. Mereka berasal dari Kecamatan Koto Tangah, dengan rincian: enam korban di Lubuk Minturun, satu warga di Ukur Koto, dan satu lainnya di Pasie Nan Tigo.
“Seluruh korban sudah kita evakuasi,” ujar Hendri.
Selain korban jiwa, bencana ini juga berdampak pada puluhan ribu warga. Sebanyak 31.845 jiwa terdampak, dengan Kecamatan Koto Tangah menjadi wilayah paling parah, yakni 21.488 jiwa. Disusul Kecamatan Padang Utara dengan 4.898 jiwa.