Para guru SD Negeri Kedungmiri Kabupaten Bantul saat mengantar para siswa ke lokasi penyeberangan pada jalan yang putus akibat longsor. Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim
Bantul: Para guru dengan seragam coklat tampak memboncengkan anak-anak berseragam merah putih pada Senin, 24 November 2025. Anak-anak berseragam merah putih dari SD Negeri Kedungmiri tersebut turun dari sepeda motor dan telah disambut relawan.
Relawan dari unsur masyarakat hingga kepolisian berjaga di dekat akses jalan longsor di Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Mereka telah ditunggu orang tuanya di seberang lokasi yang tak terdampak longsor.
Anak-anak tersebut diarahkan melalui batas pesawahan menuju seberang area longsor tersebut. Area pesawahan yang dijadikan akses jalan setapak darurat dilintasi anak-anak SD dengan pengawasan orang dewasa.
Peristiwa itu mulai terjadi ketika akses salah satu jalan desa di Desa Sriharjo putus akibat longsor pada Sabtu, 22 November 2025. Ada puluhan siswa terdampak akibat longsor itu.
"Jumlah anak didik kami 37, sebanyak 23 siswa terdampak jalan yang putus karena longsor," kata Kepala SD Negeri Kedungmiri, Sudarsih.
Situasi darurat itu memaksa pihak sekolah menyediakan dua skema pembelajaran bagi para siswa terdampak
bencana alam; daring dan luring. Daring diperuntukkan untuk siswa terdampak longsor, dan luring bagi anak didik yang bisa mengakses sekolah dengan mudah.
Sejumlah siswa melintasi pesawahan dekat lokasi jalan putus akibat longsor di Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim
"Siswa bisa ikut tatap muka dengan orang tuanya mengantar. Bisa juga daring kalau kondisi tidak memungkinkan," ujar Sudarsih.
Kondisi ini jadi momentum keterlibatan para guru mengantar anak didiknya pada
Hari Guru bertepatan 25 November 2025. Sudarsih berupaya membantu anak-anak tetap selamat saat berangkat hingga pulang sekolah dibantu sejumlah pihak.
Sudarsih mengungkapkan pembelajaran daring diberlakukan apabila kondisi hujan deras. Ia menyatakan para siswa telah dipastikan memiliki gawai untuk pembelajaran daring.
"Kami mulai menyiapkan skema pelaksanaan ujian Sumatif Akhir Semester pada 3–10 Desember, termasuk memakai bangunan joglo sebagai lokasi ujian," kata dia.

Para guru SD Negeri Kedungmiri Kabupaten Bantul saat mengantar para siswa ke lokasi penyeberangan pada jalan yang putus akibat longsor. Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim
Kepala Bidang Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Kabupaten Bantul Edi Sutrisno, berharap adanya rute alternatif tanpa perbaikan total lokasi terdampak longsor. Ia masih terus memantau situasi dan jalannya pembelajaran daring para siswa.
Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Bantul, Jimmy Alran Manumpak Simbolon, menyatakan akan membahas skema penanganan lokasi terdampak longsor. Menurut dia, pilihan yang bisa dilakukan memindahkan jalur atau membangun jembatan, namun sebagai langkah jangka panjang.
"Ini masih rencana, keputusannya diputuskan minggu depan," ujar Jimmy.