Ilustrasi. Foto: Freepik.
Mengenal Gray Divorce, Fenomena Perceraian di Usia Senja yang Kian Marak
Putri Purnama Sari • 16 December 2025 14:15
Jakarta: Istilah Gray Divorce belakangan semakin sering dibahas, terutama dalam isu keluarga dan hubungan rumah tangga. Fenomena ini merujuk pada perceraian yang terjadi pada pasangan usia lanjut, umumnya setelah menikah puluhan tahun.
Terbaru, Atalia Praratya menggugat cerai Ridwan Kamil setelah puluhan tahun membina rumah tangga. Sidang perdana gugatan tersebut dijadwalkan digelar Rabu, 17 Desember 2025. Lantas, apa itu gray divorce? Berikut ini pengertian hingga faktor pemicunya.
Pengertian Gray Divorce
Gray Divorce adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perceraian pada pasangan berusia 50 tahun ke atas. Kata gray merujuk pada uban atau rambut yang memutih, simbol usia lanjut.Fenomena ini bukan hal baru secara global. Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, Jepang, dan sejumlah negara Eropa, gray divorce menunjukkan tren peningkatan signifikan.
Berdasarkan studi tahun 2022, pada tahun 1990 hanya sekitar 8,7 persen pasangan berusia di atas 50 tahun yang bercerai. Namun pada 2019, angka tersebut melonjak hingga 36 persen. Bahkan, kelompok usia di atas 65 tahun menjadi satu-satunya kelompok yang tingkat perceraiannya terus naik.
Salah satu alasan utama adalah faktor generasi. Mereka yang lahir antara 1946 hingga 1964 (Baby Boomers) dikenal lebih terbuka terhadap perceraian dibanding generasi sebelumnya.
Baca Juga :
Atalia Praratya Resmi Gugat Cerai Ridwan Kamil
Mengapa Gray Divorce Bisa Terjadi?

Ilustrasi freepik
Perceraian di usia senja bukan terjadi secara tiba-tiba. Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa faktor penyebab Gray Divorce yang umum terjadi:
1. Anak Sudah Dewasa dan Mandiri
Banyak pasangan memilih bertahan demi anak. Setelah anak-anak dewasa dan mandiri, pasangan mulai mengevaluasi ulang hubungan mereka.
2. Kehilangan Kedekatan Emosional
Komunikasi yang minim selama bertahun-tahun dapat menyebabkan pasangan merasa hidup bersama, tetapi terasa asing.
3. Perubahan Tujuan Hidup
Memasuki usia senja, seseorang sering mengalami perubahan prioritas, seperti ingin hidup lebih tenang, mengejar hobi, atau mencari kebahagiaan pribadi.
4. Masalah Lama yang Tak Pernah Terselesaikan
Konflik yang dipendam selama bertahun-tahun bisa muncul kembali di usia senja, ketika kesabaran dan toleransi menipis. Hal itu yang kerap kali menjadi penyebab perceraian di usia senja.
5. Faktor Kesehatan dan Mental
Masalah kesehatan, stres, atau gangguan mental juga dapat memengaruhi dinamika hubungan suami istri di usia lanjut.
Dampak Gray Divorce
Gray Divorce membawa dampak yang berbeda dibanding perceraian di usia muda, antara lain:1. Dampak Emosional
Bagi mereka yang bercerai di usia senja, perasaan kesepian, kehilangan, dan kebingungan sering kali muncul karena mereka telah berbagi hidup selama puluhan tahun.
2. Dampak Finansial
Pembagian aset, biaya hidup, dan rencana pensiun menjadi tantangan besar bagi pasangan yang bercerai di usia senja.
3. Dampak Sosial
Lingkar pertemanan dan hubungan keluarga bisa berubah, terutama jika selama ini kehidupan sosial dibangun bersama pasangan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Metrotvnews.com