Kondisi bencana banjir yang melanda warga di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB dampak cuaca ekstrem hujan lebat yang disertai angin kencang, Senin, 12 Mei 2025. ANTARA/HO-Humas Pemkab Lombok Tengah
Silvana Febiari • 11 December 2025 10:03
Mataram: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi terkait potensi cuaca ekstrem yang ditandai dengan peningkatan curah hujan. Potensi ini diperkirakan terjadi di seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dari tanggal 11 hingga 16 Desember 2025.
"Analisis dinamika atmosfer menunjukkan ada sejumlah gangguan signifikan yang memicu cuaca ekstrem," kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG NTB Satria Topan Primadi, dikutip dari Antara, Kamis, 11 Desember 2025.
Berdasarkan hasil pemantauan BMKG, aktivitas gelombang Equatorial Rossby dan gelombang Kelvin terdeteksi sedang aktif melintas di wilayah NTB. Kedua gelombang atmosfer itu dapat meningkatkan pembentukan awan hujan dan memicu cuaca ekstrem.
BMKG juga melaporkan ada zona pertemuan angin atau konvergensi di atas NTB dan pola angin siklonik di wilayah selatan provinsi tersebut. Kondisi itu memperkuat proses pembentukan awan konvektif yang berpotensi menghasilkan hujan lebat, petir, dan
angin kencang.
Faktor lain gangguan atmosfer adalah kelembapan udara di berbagai level ketinggian yang terpantau basah. Hal ini mendukung pertumbuhan awan hujan.
Liabilitas atmosfer yang kuat saat ini juga memungkinkan terjadinya perkembangan awan comulonimbus secara cepat dalam skala lokal. Keempat faktor gangguan atmosfer tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan comulonimbus di sebagian besar wilayah NTB.
"Kondisi itu berpeluang memicu hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir, kilat, dan angin kencang," ujar Satria.
Ilustrasi awan hujan. (Metrotvnews.com)
Selain peningkatan curah hujan, BMKG melaporkan ada potensi gelombang tinggi mencapai 1,25-2,5 meter di Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, dan perairan Samudera Hindia bagian selatan wilayah NTB.
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah rawan bencana diimbau agar terus waspada dan siaga terutama saat terjadi hujan lebat. Imbauan ini penting untuk mengantisipasi dampak, seperti
banjir, banjir bandang, banjir rob, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, sambaran petir, dan pohon tumbang.