Juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra. Medcom.id/Theo
Theofilus Ifan Sucipto • 13 August 2023 11:43
Jakarta: Partai Demokrat merasa upaya pihak luar menjegal partainya bukan kebetulan. Ada pola yang terbaca dari waktu ke waktu.
"Kalau bilang kebetulan, bagaimana bisa kebetulan?" kata juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra dalam diskusi virtual Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk 'Begal Demokrat Berakhir, Pengganggu Anies Ngacir?' Minggu, 13 Agustus 2023.
Herzaky mengatakan Moeldoko sudah kalah 18 kali di pengadilan soal upaya merampok Partai Demokrat. Namun upaya itu kembali muncul tidak lama setelah Partai NasDem mengumumkan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres).
Demokrat merupakan bagian dari Koalisi Perubahan yang mengusung Anies. Partai lainnya, yakni NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Tidak lama (setelah deklarasi), ada surat pemberitahuan PK (peninjauan kembali) terhadap kasus ini," ujar Herzaky.
Herzaky menyebut ikhtiar perampokan lainnya kembali terjadi. Momennya saat Anies bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat.
"Mas AHY menyerahkan mandat pada Mas Anies dan mengesahkan Mas Anies punya 28 persen kursi agar bisa melaju, mendadak ada upaya PK didaftarkan ke pengadilan," ucap dia.
Sebelumnya, MA telah memutus PK Moeldoko terkait kepengurusan Partai Demokrat. Hasilnya, pengajuan tersebut ditolak.
"Amar putusan, tolak," bunyi putusan saat dikutip dari mahkamahagung.go.id, Kamis, 10 Agustus 2023.
Saksikan Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk 'Begal Demokrat Berakhir, Pengganggu Anies Ngacir?' di sini