Gedung Pertamina. Foto: Medcom.id
Annisa ayu artanti • 15 August 2023 12:00
Jakarta: PT Pertamina (Persero) membuka kerja sama dengan perusahaan swasta untuk mendorong terealisasinya program transisi energi.
Langkah itu diungkapkan langsung oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati pada Forum Sinergi BUMN-Swasta Kolaborasi untuk Pembangunan Inklusif.
Nicke menjelaskan walau bahan bakar fosil masih menjadi mayoritas dari konsumsi energi primer global di 2022, namun berbagai negara sudah bergerak menuju energi hijau dan program dekarbonisasi.
Menurut dia, Indonesia memiliki peran kunci karena luas wilayah, lokasi strategis dan sumber daya alamnya yang melimpah.
"Indonesia, memiliki potensi yang sangat besar di masa depan. Salah satunya dalam aspek sumber energi baru dan terbarukan (EBT), hal ini bisa menjadi salah satu peluang kita untuk menciptakan bisnis untuk transisi energi kedepan. Salah satunya adalah Indonesia memiliki potensi 400 Giga Tons potential CCUS clusters,” jelas Nicke dikutip dari siaran pers, Selasa, 15 Agustus 2023.
Baca juga: Strategi Jangka Panjang Berpotensi Turunkan Emisi hingga 56%
Pertamina siap bersinergi dengan perusahaan swasta
Memahami potensi itu, Pertamina melakukan berbagai upaya transisi energi meliputi pengembangan Bio Energy, Geothermal, Hydrogen, EV Battery Energy Storage System (ESS), Gasification, Nature Based Solution, Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS), dan Ammonia.
Lebih lanjut, Nicke menjelaskan, untuk menjalankan seluruh program tersebut maka dalam lima tahun kedepan Pertamina menganggarkan USD68 miliar atau sekitar Rp1.000 triliun dengan komposisi sekitar 43,8 persen untuk Fossil Fuel, 41,7 persen untuk Petrochemical dan 14,5 persen untuk
Green Business.
"Dari semua hal ini, kami, Pertamina terbuka untuk bekerjasama dari sisi investasi dengan pihak swasta. Belum lagi jika kita bicara dari segi posisi sebagai supplier, kontraktor dan lainnya, sehingga potensinya sangat besar. Hal ini sejalan dengan tujuan kami BUMN, sebagai lokomotif Industri nasional, dan pertumbuhan ekonomi nasional," jelas Nicke.
Nicke meyakini kolaborasi merupakan kunci transisi energi menuju energi hijau. Hingga saat ini Pertamina juga telah menjalin kemitraan dalam transisi energi dan dekarbonisasi untuk EV Ecosystem, Nature Based Solution, dan Green Industrial Cluster.
"Sinergi BUMN dengan swasta dalam negeri juga mendorong pemulihan ekonomi nasional dengan 5.600 partisipasi vendor atau manufaktur lokal, 82 ribu orang tenaga kerja dan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN sebesar 60,6 persen,” ujar Nicke.