Dana Rp3,2 Miliar Diterima Penyerang Konvoi Bantuan Gaza dari Donatur AS

Truk yang membawa bantuan ke Gaza sering diserang kelompok sayap kanan Israel. Foto: EFE

Dana Rp3,2 Miliar Diterima Penyerang Konvoi Bantuan Gaza dari Donatur AS

Medcom • 17 July 2024 18:13

Tel Aviv: Kelompok sayap kanan Israel yang dituduh menyerang konvoi bantuan ke Jalur Gaza telah mengumpulkan lebih dari USD200.000 atau sekitar Rp3,2 miliar melalui situs urun dana dari para donatur di Amerika Serikat dan Israel. Sumbangan ini dapat dikurangkan dari pajak, menurut laporan dari Associated Press dan situs investigasi Israel, Shomrim.

Melansir dari Middle East Eye, situs urun dana seperti Givechack di Israel dan JGive yang beroperasi di AS dan Israel, menjadi saluran utama bagi sumbangan tersebut. Laporan menyebutkan bahwa insentif berupa pengurangan pajak untuk sumbangan ini bertentangan dengan komitmen Amerika dan Israel untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza tanpa hambatan.

Salah satu kelompok, Mother's March, berhasil mengumpulkan lebih dari USD125.000 atau sekitar Rp2 Miliar di Givechack dan USD13.000 atau Rp209 juta di JGive.

Sementara Kelompok lain, Tzav 9, mengumpulkan lebih dari USD85.000 atau Rp1,3 miliar dari sekitar 1.500 donatur di kedua negara. Tzav 9 dikenal karena memblokir konvoi bantuan ke Gaza sejak Januari, dengan alasan bahwa warga Palestina tidak boleh menerima bantuan sampai sandera yang ditahan oleh Hamas sejak 7 Oktober 2023 dibebaskan.

Tzav 9 juga bertanggung jawab atas pemblokiran pengiriman bantuan dari Yordania di Tepi Barat dan menggeledah truk-truk pengangkut bantuan. Pada Juni, AS menjatuhkan sanksi terhadap Tzav 9, membekukan semua aset kelompok tersebut di bawah yurisdiksi AS dan melarang orang Amerika berurusan dengan mereka. JGive menyatakan bahwa donasi kepada Tzav 9 dibekukan sebelum sanksi diberlakukan dan tidak ada dana yang dikirimkan kepada kelompok tersebut.

Meski demikian, kelompok lain yang tidak terkena sanksi juga telah menggunakan situs urun dana untuk mendukung pengepungan dan hukuman kolektif terhadap warga Palestina. Salah satunya kelompok sayap kanan Israel, Torat Lechima, yang dalam bahasa Ibrani berarti "doktrin perang," terus menggalang dana atas nama Mother's March di JGive di AS.

Organisasi hak asasi manusia menyatakan bahwa kelompok-kelompok ini terkadang menerima informasi dan dukungan diam-diam dari pemerintah Israel, yang telah menghambat bantuan ke Gaza. B'tselem, sebuah organisasi hak asasi manusia Israel, melaporkan bahwa serangan pada bulan Mei terjadi di depan tentara Israel yang tidak melakukan intervensi, bertentangan dengan langkah-langkah sementara dari Mahkamah Internasional yang memaksa Israel untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan.

(Shofiy Nabilah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)