Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Zainut Tauhid Sa'adi. Foto: Kemenag
Syarief Oebaidillah • 27 March 2024 21:16
Jakarta: Masyarakat diimbau tidak berbuat gaduh saat membangunkan sahur selama bulan Ramadan. Esensi ibadah puasa Ramadan adalah memberikan kedamaian.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi merespons video viral aktivitas sekelompok masyarakat yang membangunkan sahur dengan cara yang justru mengganggu ketenangan masyarakat.
"Menurut saya membangun sahur dengan cara seperti itu sudah tidak tepat lagi, dan saatnya ditertibkan. Sekarang hampir setiap orang sudah punya alat pengingat waktu atau alarm untuk membangunkan orang tidur. Apakah alarm itu dari jam atau telepon genggam," kata Zainut Tauhid melalui keterangan tertulis kepada Media Indonesia, Rabu, 27 Maret 2024.
Viral melalui media sosial adanya kegiatan warga yang membangunkan sahur, namun mendapat penolakan dari warga lainnya karena dinilai mengganggu kondisi warga sekitar. Hal ini kemudian memicu percekcokan antarwarga.
Zainut Tauhid menilai cara membangunkan sahur tersebut pada masa dulu mungkin tepat, di saat belum ada alat yang canggih untuk membangunkan orang. Tetapi, kata dia, sekarang sebaiknya cara-cara seperti itu harus ditinggalkan.
"Maksud membangunkan orang sahur memang baik, tapi harus dengan cara yang baik pula. Tidak boleh dengan cara yang mengganggu ketertiban dan ketenangan masyarakat. Kita hidup di tengah masyarakat yang majemuk, baik suku, adat, budaya dan agama. Untuk itu kita harus mengembangkan sikap toleransi, tepo seliro, arif dan bijaksana dalam hidup bersama," tegas mantan Wakil Menteri Agama ini.
Baca Juga: Lestarikan Kesenian, Warga Gunakan Tanjidor Bangunkan Warga saat Sahur |