Thailand. Foto: Unsplash.
Bangkok: Pemerintah Thailand akan menunda peluncuran skema pemberian bantuan senilai 500 miliar baht menjadi pada kuartal keempat tahun ini. Sebelumnya skema tersebut akan dilakukan pada Mei.
"Pihak berwenang akan mengadakan diskusi lebih lanjut mengenai program tersebut pada Rabu dan 10 April," kata Wakil Menteri Keuangan Thailand Julapun Amornvivat, dilansir Channel News Asia, Selasa, 26 Maret 2024.
Pemerintah Thailand berencana untuk melakukan pendaftaran warga dan toko Thailand yang memenuhi syarat pada kuartal ketiga, dan mendistribusikan uang pada kuartal keempat.
Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan pemerintahnya akan terus mewujudkan janji kampanye pemilu yang dimaksudkan untuk meningkatkan pertumbuhan yang lemah. Dia pun sebelumnya telah mengisyaratkan bahwa skema tersebut dapat ditunda setelah Mei.
Kekhawatiran atas pendanaan tersebut telah membayangi skema dompet digital kontroversial yang mentransfer 10 ribu baht ke 50 juta warga Thailand untuk dibelanjakan dalam waktu enam bulan. Beberapa ahli menyebutnya sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab secara fiskal.
Mencari pinjaman
Sebelumnya, Pemerintah Thailand terus melanjutkan skema bantuan sebesar 500 miliar baht (USD13,9 miliar). Bahkan Thailand membuka opsi pinjaman untuk membiayainya.
Wakil Menteri Keuangan Thailand Julapun Amornvivat menyampaikan pernyataan tersebut di parlemen, yang memulai perdebatan selama tiga hari mengenai rancangan undang-undang anggaran sebesar 3,48 triliun baht (USD96,5 miliar) untuk tahun fiskal 2024, yang bertujuan untuk menghidupkan kembali perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara itu.
"Kami bersikeras pinjaman mungkin perlu melalui RUU, tetapi jika ada perubahan, kami mungkin akan meminta persetujuan lagi dari anggota (parlemen),” jelas dia, dilansir Channel News Asia, Rabu, 20 Maret 2024.