Rusia Dukung Program Nuklir Korea Utara Demi Imbalan Bantuan Pasukan ke Ukraina

Pasukan Korea Utara dalam sebuah parade. Foto: KCNA

Rusia Dukung Program Nuklir Korea Utara Demi Imbalan Bantuan Pasukan ke Ukraina

Fajar Nugraha • 5 December 2024 11:53

Brussels: Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, pada Senin 2 Desember 2024, mengungkapkan bahwa Rusia memberikan dukungan terhadap program rudal dan nuklir Korea Utara sebagai imbalan atas pengiriman pasukan oleh Pyongyang untuk membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina.

Dalam pernyataan usai pertemuan para menteri luar negeri NATO, Mark Rutte menegaskan bahwa aliansi antara Rusia dan Korea Utara tidak hanya memperburuk konflik di Ukraina tetapi juga berpotensi mengancam stabilitas Semenanjung Korea serta keamanan Amerika Serikat.

“Sebagai imbalan atas pasukan dan senjata dari Korea Utara, Rusia memberikan dukungan pada program rudal dan nuklir Pyongyang,” ujar Rutte, seperti dilansir dari The Straits Times, Kamis 5 Desember 2024. 

Ia menambahkan bahwa perkembangan ini dapat menyebabkan ketidakstabilan di kawasan Korea dan menimbulkan ancaman langsung bagi Amerika Serikat.

Ukraina dan sekutunya menuduh Korea Utara telah mengirimkan tentara ke Rusia untuk bertempur bersama pasukan Moskow di wilayah Kursk. Sementara itu, Rutte menekankan perlunya langkah kolektif dari anggota NATO untuk mendukung Ukraina dalam menghadapi tantangan ini.

Rutte juga mengingatkan tentang ancaman global yang ditimbulkan oleh kerja sama erat antara Rusia, Korea Utara, Tiongkok, dan Iran. 

"Keselarasan yang semakin erat antara Rusia, Korea Utara, Tiongkok, dan Iran menunjukkan sifat ancaman global yang kita hadapi, termasuk bahaya eskalasi dari perang yang sedang berlangsung di Ukraina," kata Rutte.

Situasi di medan perang, menurutnya, semakin sulit bagi Ukraina. Pasukan Rusia terus merangsek di garis depan, sementara Ukraina menghadapi kendala berupa keterbatasan pasokan senjata dan jumlah personel militer.

Menjelang pelantikan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat, Rutte juga menyoroti risiko yang ditimbulkan oleh perubahan kebijakan Washington. Trump sebelumnya pernah mengkritisi dukungan militer besar-besaran AS untuk Kyiv dan berjanji akan segera mencari kesepakatan untuk mengakhiri perang jika terpilih kembali.

"Aliansi Moskow dan Pyongyang menambah ancaman global yang perlu dihadapi bersama," ujar Rutte. 

Ia menyerukan agar negara-negara NATO mempercepat pengiriman persenjataan dan sistem pertahanan udara yang krusial untuk mengubah jalannya konflik demi mendukung Ukraina.

Rutte menutup pernyataannya dengan mendesak para anggota NATO untuk memberikan dukungan penuh, terutama dalam bentuk amunisi dan pertahanan udara, guna membantu Ukraina menghadapi ancaman yang semakin besar dan menghentikan laju pasukan Rusia. (Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)