Kondisi di Gaza yang hancur akibat serangan Israel. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 2 December 2024 13:49
Gaza: Setidaknya 200 orang tewas dalam serangan udara Israel di Gaza utara pada Sabtu 30 November 2024, menurut pejabat kesehatan setempat. Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan akan menghentikan pengiriman bantuan melalui persimpangan utama daerah kantong tersebut setelah lebih banyak truknya dicuri.
Perkembangan ini menyoroti semakin buruknya situasi kemanusiaan di daerah kantong tersebut, di mana puluhan ribu orang telah tewas akibat serangan militer Israel, dan kelaparan kronis mengancam penduduk sipil yang tersisa. Pada Jumat, dua anak dan seorang wanita tewas terinjak-injak saat mencoba membeli makanan di sebuah toko roti di Gaza tengah.
Serangan mematikan ini juga terjadi bersamaan dengan gencatan senjata yang sedang berlangsung antara Israel dan Hizbullah di Lebanon, yang menurut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan memungkinkan pasukannya untuk fokus pada Gaza.
Berbicara kepada CNN pada Minggu, Dr. Hussam Abu Safiya, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, mengatakan bahwa lima bangunan yang menampung lebih dari 200 orang terkena serangan di kawasan Tal Al Zaatar dan Beit Lahiya di Gaza utara.
“Mereka meminta pertolongan, dan siapa pun yang mencoba membantu dibombardir. Sayangnya, teriakan minta tolong sudah menghilang; mereka terbunuh,” kata Dr. Abu Safiya, seperti dikutip CNN.
Serangan di Tel Al Zaatar meninggalkan lebih dari 100 orang tertimbun reruntuhan, dengan hanya satu orang yang berhasil diselamatkan.
“Pemandangan ini telah menjadi kejadian sehari-hari, dan tidak ada seorang pun yang dimintai pertanggungjawaban; tidak ada seorang pun yang dapat menghentikan pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak bersalah,” ujar Dr Abu Safiya.
Juru Bicara Pertahanan Sipil Gaza mengatakan bahwa lebih dari 40 anggota keluarga "Al-Araj" tewas dalam satu serangan yang menghantam sebuah bangunan di lingkungan Tel Al Zaatar.
CNN telah menghubungi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk mendapatkan komentar lebih lanjut tentang target serangan tersebut dan langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi korban sipil.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 44.429 orang telah tewas dan lebih dari 105.000 orang terluka di daerah kantong tersebut sejak perang dimulai tahun lalu. Angka tersebut diyakini lebih rendah dari kenyataan, karena banyak wilayah di Gaza utara yang tidak dapat diakses, dan banyak korban tidak pernah sampai ke rumah sakit untuk dicatat.