Raja Belanda Bela Fans Zionis yang Lebih Dulu Provokasi Kerusuhan di Amsterdam

Fans klub sepakbola Israel, Maccabi Tel Aviv picu kerusuhan di Amsterdam, Belanda. Foto: Anadolu

Raja Belanda Bela Fans Zionis yang Lebih Dulu Provokasi Kerusuhan di Amsterdam

Fajar Nugraha • 11 November 2024 15:43

Amsterdam: Raja Belanda Willem-Alexander menekankan pentingnya keamanan bagi komunitas Yahudi di negaranya setelah fans klub sepakbola Maccabi Tel Aviv diserang oleh warganya di Amsterdam. Serangan dilakukan setelah fans brutal itu memicu kerusuhan dengan menarik bendera Palestina dan menghina warga Gaza serta menyerang warga lokal.

Raja Willem-Alexander menyampaikan bahwa Belanda tidak boleh mengabaikan ‘perilaku anti-Semit’ yang terjadi dan mengingatkan sejarah menunjukkan bagaimana intimidasi dapat berubah menjadi kekerasan yang lebih parah.

Insiden kekerasan tersebut terjadi saat sekelompok pemuda yang menggunakan skuter melancarkan serangan "hit-and-run" terhadap penggemar klub sepak bola Maccabi Tel Aviv yang tengah mengunjungi Amsterdam untuk menyaksikan laga Liga Europa. 

Polisi melaporkan bahwa lima orang harus dirawat di rumah sakit akibat serangan tersebut, sementara sejumlah orang lainnya mengalami luka ringan. Setidaknya 62 orang telah ditangkap atas insiden tersebut.

Wali Kota Amsterdam, Femke Halsema, menyampaikan simpatinya kepada para korban dan keluarga mereka, baik yang ada di Amsterdam maupun di Israel. Dalam konferensi pers, dia menekankan bahwa tindakan ini memalukan dan tidak dapat ditoleransi.

Perdana Menteri Belanda Dick Schoof yang saat itu sedang berada di Budapest untuk menghadiri KTT Uni Eropa, segera kembali ke Belanda setelah mendengar kabar tersebut. Ia berjanji akan menindak para pelaku dan membawa mereka ke jalur hukum.

Para pemimpin di seluruh Eropa, Amerika Serikat, dan Israel mengecam keras kekerasan tersebut. Banyak yang merasa terkejut karena insiden ini terjadi tepat sebelum peringatan Kristallnacht, momen kelam di tahun 1938 ketika kaum Nazi menganiaya warga Yahudi di Jerman. 

Melansir dari BBC, Senin 11 November 2024, dalam pernyataannya, Raja Willem-Alexander mengingatkan tentang sejarah kelam tersebut dan menyatakan, "Orang Yahudi harus merasa aman di Belanda, kapan saja dan di mana saja."

Presiden AS Joe Biden turut mengutuk serangan ini, menyebutnya sebagai gema dari masa lalu ketika orang Yahudi dianiaya.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk "slogan anti-Arab" dan serangan terhadap bendera Palestina yang terjadi di Amsterdam. Mereka meminta agar pemerintah Belanda memastikan keamanan bagi komunitas Palestina dan Arab yang tinggal di sana.

Meskipun tidak ada kekhawatiran khusus mengenai pertandingan tersebut, insiden kekerasan tetap terjadi di luar arena setelah pertandingan Ajax melawan Maccabi Tel Aviv, yang berakhir dengan skor 5-0 untuk kemenangan Ajax.

Wali Kota Halsema menyebut adanya pemuda-pemuda bermotor yang terlibat dalam serangan dan menekankan bahwa identitas etnis pelaku masih dalam proses investigasi polisi.

Insiden ini juga memicu kekhawatiran akan keamanan penggemar Israel di kota-kota Eropa lainnya.


Pemicu kerusuhan

Presiden AS Joe Biden mengatakan serangan itu "menggemakan momen-momen gelap dalam sejarah ketika orang-orang Yahudi dianiaya".

Sudah ada masalah dan beberapa penangkapan pada malam sebelum pertandingan Kamis, yang melibatkan penggemar Maccabi serta pengunjuk rasa pro-Palestina.

Kepala polisi Peter Holla membenarkan telah terjadi insiden "di kedua belah pihak". Kerusuhan diawali ulah pendukung Israel telah mencopot bendera Palestina dari dinding rumah warga Amsterdam dan membakarnya.

Tidak hanya itu, fans klub sepakbola zionis itu turut menyerang sebuah taksi, meskipun tidak ada masalah lebih lanjut hingga malam berikutnya.

Para hooligan sepak bola Israel merobek bendera Palestina saat mereka menyusuri kota Amsterdam dalam kekacauan pada Rabu malam menjelang kunjungan Maccabi Tel Aviv ke Ajax.

Video menunjukkan puluhan tokoh berkerudung berpakaian hitam bersorak dan meneriakkan 'f*** you Palestine' dan 'ole' saat seseorang memanjat setengah jalan ke depan sebuah gedung dan mencopot bendera di Rokin, jalan utama.

Rekaman juga menunjukkan seorang fans Maccabi memukul taksi dengan linggis sebelum pengemudi pergi, sementara telah dilaporkan terjadi bentrokan antara para tamu hooligan dan sopir taksi.

Sementara itu, klip yang dibagikan oleh halaman pro-hooligan terkemuka menggambarkan pertikaian yang diduga terjadi antara penggemar Maccabi dan sekelompok pendukung Ajax asal Maroko. Akun tersebut sebelumnya telah membagikan informasi yang dapat dipercaya, seperti ketika penggemar Manchester United diserang oleh ultras Fenerbahce di Istanbul pada bulan Oktober.

Kepolisian Amsterdam belum melakukan penangkapan apa pun dan belum mengonfirmasi bahwa pelakunya benar-benar penggemar Maccabi meskipun ada ketegangan di pusat kota.

Kepolisian mengatakan mereka 'mencegah konfrontasi antara sekelompok pengemudi taksi dan sekelompok pengunjung yang datang dari kasino yang berdekatan'. (Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)