Bandar Situs Judol Setor Duit ke Pegawai Komdigi di Money Changer

Ilustrasi. Medcom.id

Bandar Situs Judol Setor Duit ke Pegawai Komdigi di Money Changer

Siti Yona Hukmana • 6 November 2024 19:40

Jakarta: Polisi mengungkap fakta baru dalam kasus perlindungan situs judi online (judol) oleh pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Diketahui, para bandar menyerahkan uang setoran agar situs judol tidak diblokir ke pegawai Komdigi lewat kantor money changer.

"Kemudian diketahui bahwa uang setoran dari para bandar itu diberikan kepada para pelaku dalam bentuk cash atau tunai dan juga melalui money changer," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary SyamIndradi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, 6 November 2024.

Ade menyebut polisi sudah menggeledah dua kantor money changer yang diduga dijadikan tempat transaksi. Namun, belum disebutkan lokasi dua kantor money changer terebut.

"Penyidik masih melakukan pendalaman secara intensif," ujar dia.

Baca:

Menteri Komdigi Sebut Anggota Parpol Juga Terpapar Judol


Sebelumnya, 15 orang telah ditangkap dan ditetapkan tersangka oleh polisi terkait kasus melindungi situs judi online yang melibatkan pegawai di Kemenkomdigi. Selain menangkap pelaku, polisi juga menggeledah sebuah ruko yang dijadikan sebagai kantor satelit di wilayah Bekasi.

Kantor itu dikendalikan oleh tiga orang berinisial AK, AJ, dan A. Belum diketahui ketiga orang itu pegawai Komdigi atau bukan. Adapun ada 12 orang dipekerjakan di kantor satelit tersebut. Delapan orang dipekerjakan sebagai operator dan empat orang lainnya sebagai admin. Mereka ditugaskan untuk mengumpulkan daftar situs judi online.

Salah seorang pegawai dari Komdigi yang belum disebut identitasnya mengatakan terdapat 1.000 situs judi online yang dijaga agar tak kena blokir. Sementara itu, ada 4.000 situs yang dilaporkan ke atasannya untuk diblokir.

Pelaku mengaku mendapatkan keuntungan senilai Rp8,5 juta dari setiap situs judi online yang dijaga agar tak diblokir. Dari hasil menjaga situs itu, pelaku dapat memberi upah sejumlah pegawai admin dan operator senilai Rp5 juta per bulan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)