Presiden Joko Widodo. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Indriyani Astuti • 7 December 2023 13:42
Jakarta: Presiden Joko Widodo ingin pembiayaan untuk pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dipermudah. Saat ini menurut presiden penyaluran kredit perbankan ke UMKM baru 21 persen dari total kredit yang ada.
"Kredit perbankan ke UMKM ini baru 21 persen, di Tiongkok itu 65 persen gede banget, di Jepang 65 persen, di India 50 persen," ujar presiden dalam Sambutan Jokowi pembukaan UMKM Brilianpreneur di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis, 7 Desember 2023.
Produk Domestik Bruto (PDB) Ekonomi Indonesia, papar presiden, 61 persen ditopang oleh UMKM. Oleh karena itu, dia meminta pada menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar memperbaiki regulasi supaya seluruh UMKM bisa memiliki aset agunan.
"Jangan hanya melihat agunan nya mana, dilihat juga dong prospeknya, nggak punya agunan tapi prospeknya bagus mestinya juga bisa diberikan kredit," ucap dia.
Baca juga: Masih Jauh dari Target, Airlangga 'Putar Otak' Tingkatkan Penyaluran KUR UMKM
Pada kesempatan itu, Jokowi juga mendorong agar produk-produk dari UMKM Indonesia bisa menguasai pasar lokal yang jumlahnya besar. Selain itu, UMKM Indonesia juga diharapkan dapat tembus ke pasar ekspor dan pasar global.
"Kalau kita lihat, memang masih belum besar ekspor produk UMKM baru 15,7 persen UMKM kita yang masuk ke pasar ekspor, masih di bawah Singapura itu 41 persen, Thailand itu 29 persen, ini yang menjadi pekerjaan besar kita," tutur dia.
Para pelaku UMKM pun diingatkan untuk selalu melihat permintaan permintaan pasar, tren pasar, serta senantiasa memperbaiki kualitas produk.
"Melihat selera pasar itu seperti, apa urusan warna, urusan desain, urusan packaging, selalu harus diperbaiki setiap tahun harus selalu diperbaiki agar produk-produk kita tetap up to date dan mampu memenuhi selera pasar," ucap dia.