Siswi SMK di Bogor Diduga jadi Korban Penyekapan dan Perundungan Teman Sekolah

Korban bullying oleh teman sekolah di Bogor, Jawa Barat, bersama kedua orang tuanya. (MGN/Nur Cholis)

Siswi SMK di Bogor Diduga jadi Korban Penyekapan dan Perundungan Teman Sekolah

Nur Cholis • 17 June 2024 19:33

Cileungsi, Bogor: Aksi perundungan dan penyekapan diduga dialami remaja putri berinisial KEN, di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ramai dibincangkan di media sosial. Hal ini karena unit PPA polres Bogor belum memproses satu pun pelaku yang diduga melakukan perundungan dan memviralkannya di aplikasi Tiktok saat penyiksaan dan penyekapan.

Nacep, orang tua korban KEN, mengungkapkan, anaknya mendapatkan tindak kekerasan bahkan penyekapan selama 4 jam di rumah kosong yang menjadi lokasi perundungan. Pelaku disebutkan sebanyak 3 orang.

"Anak saya menceritakan mengalami kekerasan dari jam 1 siang sampai jam 4. Setelah diperlakukan begitu, anak saya meminta dijemput namun diancam oleh para pelaku agar tidak bilang ke siapapun, apalagi orang tua," ucap Nacep, Senin, 17 Juni 2024.

Menurut Nacep, sang anak mengalami trauma. Pasalnya, KEN mendadak ingin didampingi ke mana pun usai peristiwa perundungan tersebut.

"Ketahuan (mengalami perundungan) pas minta diantar mengaji. Biasanya enggak pernah. Dia bilang takut sama teman-temannya itu."
 

Baca juga: Penyandang Disabilitas Korban Perundungan di Makassar Trauma

Nacep mengaku sudah melaporkan kasus tersebut ke kepolisian setempat, Polsek Cileungsi, namun belum ada perkembangan berarti. Ia membenarkan telah ada upaya mediasi dengan para pelaku sekaligus orang tua mereka, namun tak ada kata damai.

"Saya tetap mau ke ranah hukum supaya anak-anak itu jera setelah ada pembinaan. Supaya tidak terjadi pada anak lain. Saya tidak ingin damai. Karena sampai sekarang anak saya terus mendapatkan ancaman dari para pelaku," terang Nacep.

Sementara itu, Kanitreskrim Polsek cileungsi AKP Ari Badau mengungkapkan berdasarkan penyelidikan sementara, diduga aksi perundungan hingga penyekapan itu terjadi terkait pesan WhatsApp antara pelaku dan korban. 

Disebutkan, pada pesan tersebut terjadi saling ejek antara kedua belah pihak hingga berujung pada korban dibawa ke sebuah rumah kosong dan mengalami tindak kekerasan oleh ketiga pelaku.

"Kalau untuk proses selanjutnya silakan bertanya ke Unit PPA secara langsung," ucap Ari.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)