Kondisi Geopolitik Mengikis Kenaikan Harga Minyak Dunia

Ilustrasi. Foto: MI

Kondisi Geopolitik Mengikis Kenaikan Harga Minyak Dunia

Annisa Ayu Artanti • 20 June 2024 10:17

Jakarta: Setelah mencapai level tertinggi tujuh persen minggu pada hari ini, harga minyak turun karena kondisi geopolitik kembali menjadi fokus di paruh kedua hari ini dan menyusul data American Petroleum Institute (API) yang menunjukkan kenaikan tak terduga dalam stok minyak mentah AS kemarin.
 
Libur federal 17 Juni di AS menyebabkan rendahnya aktivitas perdagangan komoditas pada Rabu, dan pasar harus menunggu satu hari lagi untuk menerima laporan resmi stok minyak mentah AS dari Energy Information Administration (EIA).
 
Melansir Oil Price, Kamis, 20 Juni 2024, pada pukul 15:35 WIB Rabu, minyak mentah Brent diperdagangkan turun 0,30 persen pada USD85,07. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan turun 0,10 persen pada USD81,47.
 
"Gambaran saat ini menyajikan gambaran yang mengecewakan tetapi ada tunas-tunas hijau yang mengindikasikan prospek yang lebih optimis," kata Tamas Varga dari pialang minyak PVM.
 
Dalam sebuah laporan yang dirilis pada Selasa, Standard Chartered memperkirakan permintaan minyak aktual untuk April mencapai 101,77 juta barel per hari, atau 470 ribu barel per hari lebih tinggi daripada perkiraan sebelumnya.
 
Baca juga: 

Harga Minyak Naik, Pedagang Menanti Stok Terbaru

Permintaan minyak global akan capai rekor

Sebelumnya, Standard Chartered memperkirakan permintaan minyak global akan mencapai rekor baru sepanjang masa di Mei dan kemudian melampaui rekor tersebut di Juni.
 
Dengan laporan Selasa, para analis mengulangi perkiraan tersebut, bahkan sedikit merevisi proyeksi permintaan Mei dan Juni ke atas.
 
"Mengingat peningkatan yang kuat dari Maret, kami pikir angka-angka April mewakili terobosan penting dari narasi permintaan yang sangat bearish dan sentimen lemah terkait yang telah mendominasi pasar minyak selama beberapa bulan terakhir," tulis Standard Chartered.
 
"Kami pikir harga dapat bergerak relatif cepat lebih tinggi menuju USD90 per barel (bbl), dibantu oleh aksi jual spekulatif lebih lanjut, beberapa lindung nilai konsumen yang berhati-hati, dan kemungkinan peningkatan kekuatan data minyak AS yang berfrekuensi tinggi," jelas Stanchart.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Annisa Ayu)