Ilustrasi. Foto: ICDX.
Ade Hapsari Lestarini • 20 September 2024 14:50
Jakarta: Transaksi kontrak berjangka komoditas minyak mentah di bursa komoditas dan derivatif ICDX (Indonesia Commodity & Derivatives Exchange) menunjukkan kenaikan signifikan. Kenaikan ini terjadi di tengah Badai Francine yang melanda pesisir Louisiana AS dan Teluk Meksiko pada 11 September 2024 yang memunculkan penurunan pasokan minyak mentah dunia.
Data ICDX menunjukkan, transaksi kontrak berbasis minyak mentah pada periode 3-10 September 2024 atau seminggu sebelum Badai Francine mencapai 622 lot. Kemudian melonjak hingga 357 persen mencapai 2.226 lot pada periode 11-17 September 2024 atau seminggu pascakejadian.
Badai Francine telah membuat beberapa kilang minyak AS menghentikan operasi, yang memunculkan kekhawatiran pasar terkait turunnya pasokan minyak mentah. Badai tersebut melewati enam kilang minyak di Gulf Coast dan 22 pelabuhan.

Produksi minyak mentah terganggu badai Francine. Foto ilustrasi: dok Freepik.
Badai Francine mengganggu sekitar 12% produksi minyak mentah
"Badai Francine mengganggu sekitar 12 persen produksi minyak mentah dan 16 persen produksi gas alam di Teluk Meksiko. Efek dari Badai Francine ini dapat dikatakan menjadi
icing on the cake untuk komoditi minyak mentah, yang jika dilihat dari sisi pasokan sendiri, sudah cukup ketat dengan adanya efek konflik Timur Tengah dan penundaan rencana peningkatan output OPEC+. Situasi ini, kemudian dimanfaatkan secara optimal oleh investor, baik untuk tujuan
taking profit maupun
hedging, sehingga volume transaksi ikut terdorong meningkat," jelas Research and Development ICDX Yoga Tirta, dalam keterangan tertulis, Jumat, 20 September 2024.
Direktur Utama ICDX Fajar Wibhiyadi menambahkan, kontrak berjangka minyak mentah di ICDX merupakan bagian dari Transaksi Multilateral. Selain minyak mentah, ICDX juga telah memfasilitasi untuk kontrak komoditas lainnya, seperti
agricultural, oil, currency, dan emas.
"Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan produk multilateral yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, baik untuk kebutuhan lindung nilai dan mitigasi risiko atas harga komoditas," tambah Fajar.
Sebagai catatan, transaksi multilateral pada kontrak minyak mentah di ICDX dalam kurun waktu Januari-Agustus 2024 tercatat sebanyak 38.132 lot dengan
notion value mencapai Rp574 triliun dengan komposisi kontrak COFRMic, COFU10, dan COFU100.
Adapun di ICDX terdapat empat produk untuk kontrak berjangka berbasis minyak mentah atau
crude oil yaitu kontrak COFU100 dan kontrak COFU10 yang diperdagangkan dengan kuotasi harga USD per barel, juga kontrak COFR dan kontrak COFR Micro yang diperdagangkan dengan kuotasi harga rupiah per barel.