Mentan Fokus Atasi Penurunan Produksi Pertanian

Mentan Amran Sulaiman. Foto: MI/Susanto.

Mentan Fokus Atasi Penurunan Produksi Pertanian

Media Indonesia • 2 April 2024 23:46

Jakarta: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman secara optimis menyampaikan upaya dan solusi untuk mengatasi penurunan produksi pertanian dalam beberapa tahun terakhir.
 
Dalam Rapat Kerja bersama Komite II DPD RI di Gedung Parlemen, Jakarta, Amran memaparkan tiga masalah utama yang telah diidentifikasi serta langkah-langkah cepat yang telah dilakukan.
 
Masalah pertama yang dihadapi adalah penurunan kuota pupuk dari 9,5 juta ton menjadi 4,5 juta ton, yang diikuti dengan penghapusan komposisi pupuk lain seperti ZA dan TSP. Namun, Amran mengungkapkan keberhasilan dalam mengembalikan alokasi pupuk menjadi 9,5 juta ton, yang telah didistribusikan ke seluruh Indonesia.
 
Terkait kebijakan pengambilan pupuk dengan Kartu Tani yang mengakibatkan kendala bagi petani, Amran menyatakan regulasi telah disederhanakan sehingga petani kini dapat mengambil pupuk hanya dengan KTP, mempercepat produksi pertanian.
 
Selain itu, masalah ketiga yang disoroti adalah penggunaan alat mesin pertanian (alsintan) yang sudah berumur tua. Meskipun demikian, upaya mekanisasi telah terbukti mampu menurunkan biaya hingga 60 persen. Mentan juga menyoroti cuaca buruk yang panjang, seperti el nino, yang berdampak pada kerusakan tanaman.
 
"Pemerintah telah melakukan langkah-langkah cepat, seperti pompanisasi untuk sawah kering, untuk mengatasi masalah tersebut," ungkap Amran, Selasa, 2 April 2024.
 
Dia juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas pangan, pangan merupakan isu yang tidak boleh dipolitisasi karena menyangkut kehidupan bangsa.
 
Amran berharap dukungan dari Komite II DPD RI dalam upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan. Dukungan tersebut dianggap penting mengingat peran DPD dalam berkomunikasi dengan para petani.
 
"Dukungan DPD sangat vital bagi upaya pemerintah dalam mencapai swasembada pangan. Saya berharap Komite II DPD RI dapat mendukung langkah-langkah ini untuk keberlangsungan pertanian Indonesia," ujar dia.
 

Baca juga: Mentan Pastikan Pemerintah Serius Kawal Stok Pangan Nasional
 

Didukung penuh

 
Senator Komite II DPD RI asal Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang memberikan apresiasi terhadap progres dan kemajuan yang telah dicapai dalam pembangunan sektor pertanian. Menurut Teras, langkah-langkah yang diambil saat ini sesuai dengan upaya penguatan kedaulatan pangan.
 
Ia menilai Mentan telah mempercepat masa tanam yang sempat tertunda akibat cuaca ekstrem el nino dengan melaksanakan pompanisasi pada lahan persawahan kering. Proses ini difokuskan terutama di Pulau Jawa yang mencapai 500 ribu hektare.
 
"Dalam rapat kerja bersama Menteri Pertanian di Gedung Parlemen Jakarta, saya memberikan apresiasi atas langkah-langkah yang telah diambil. Saya melihat ada kemajuan yang signifikan dalam hal kedaulatan pangan," ujar Agustin.
 
Meski mengapresiasi langkah-langkah tersebut, Agustin menegaskan pentingnya keberlanjutan kebijakan pemerintah dalam mendata dan memetakan daerah-daerah yang mengalami surplus dan defisit produksi pangan. Hal ini diperlukan mengingat kebutuhan pangan Indonesia yang terus meningkat setiap tahun.
 
"Kita perlu kebijakan yang berkelanjutan dalam memetakan wilayah-wilayah yang memiliki surplus atau defisit produksi pangan. Ini merupakan hal penting, terutama menjelang hari raya," kata dia.
 
Pendapat senada juga disampaikan Senator Lukky Semen dari Sulawesi Tengah yang mengapresiasi kebijakan dan langkah-langkah yang diambil oleh Amran dalam mengantisipasi krisis pangan akibat cuaca ekstrem el nino yang berkepanjangan. Bagi Lukky, sektor pertanian memiliki peran yang sangat vital dalam kehidupan bangsa.
 
"Kami memberikan apresiasi kepada Menteri Pertanian atas langkah-langkah yang diambil dalam mengantisipasi krisis pangan. Ini merupakan langkah penting untuk menjaga stabilitas dan kesejahteraan bangsa," ungkap dia.
 
(NAUFAL ZUHDI)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)