Wakil Presiden AS Kamala Harris. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 4 November 2024 09:43
Michigan: Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris mencoba meredakan kritik dari sejumlah warga AS yang marah dengan perang Israel-Hamas di Jalur Gaza dalam kegiatan kampanye di Michigan pada Minggu kemarin, dua hari menjelang pemilihan umum presiden.
Pilpres AS 2024 berlangsung sengit dengan lebih banyak negara bagian kunci yang secara efektif relatif imbang antara pemilih Harris dan eks presiden Donald Trump.
Lebih dari 77,6 juta warga AS telah memberikan suara mereka lebih awal, sekitar setengah dari total surat suara yang diberikan di tahun 2020.
Dengan waktu yang terus berjalan, Harris, menghabiskan fase akhir kampanye di Michigan yang harus dimenangkan, di mana dirinya berisiko kehilangan dukungan dari komunitas Arab-Amerika yang berjumlah sekitar 200.000 orang.
Melansir dari France 24, Senin, 4 November 2024, Selama ini kelompok Arab-Amerika secara vokal mengecam penanganan Washington terhadap berlangsungnya perang Gaza sejak Oktober 2023.
"Sebagai presiden, saya akan melakukan segala daya saya untuk mengakhiri perang di Gaza," tegas Harris di awal pidatonya, yang dihadiri beberapa tokoh masyarakat Michigan.
"Saya ingin mengatakan bahwa tahun ini berlangsung sulit, mengingat skala kematian dan kehancuran di Gaza, mengingat korban sipil dan pengungsian di Lebanon. Ini sangat menghancurkan,” sambungnya.
Di hari yang sama, Harris juga mengimbau para pemilih untuk tidak tertipu klaim tak berdasar Trump mengenai kecurangan sistem elektoral terhadap dirinya.
Usai kebaktian di gereja Detroit, Harris menepis karakterisasi Trump tentang pemilihan umum AS, dengan mengatakan kepada wartawan bahwa komentar eks presiden itu "dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian dari fakta bahwa kita memiliki dan mendukung pemilihan umum yang bebas dan adil di negara kita."
"Sistem yang baik" itu sudah ada pada tahun 2020, kata Harris, dan "ia kalah."
Baca juga: Harris Imbau Warga AS untuk Tak Tertipu Klaim Kecurangan Trump