MRT Jakarta Berkolaborasi untuk Optimalisasikan Pengembangan TOD

Foto: Eka Sari Alia

MRT Jakarta Berkolaborasi untuk Optimalisasikan Pengembangan TOD

9 October 2023 22:19

Jakarta: PT MRT Jakarta (Perseroda) merupakan satu-satunya sistem transportasi publik perkeretaapian perkotaan (metro railways) bawah tanah di Indonesia saat ini. Selain itu PT MRT Jakarta (Perseroda) juga mempunyai tiga mandat untuk membangun infrastruktur, yaitu mengoperasikan layanan dan pemeliharaan stasiun, depo, kereta dan rel MRT Jakarta, sekaligus mengemban tugas melakukan pengembangan infrastruktur hingga pengembangan bisnis dan Kawasan Berorientasi Transit (Transit Oriented Development/TOD).
 
Tiga mandat ini ditujukan untuk menciptakan budaya baru yang warga Jakarta agar memiliki lifestyle yang milenial. Sesuai dengan Peraturan Gubernur No.53/2017 terkait penugasan kepada Perseroan Terbatas MRT Jakarta untuk penyelenggaraan prasarana dan sarana mass rapid transit (MRT).
 
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Transit Oriented Development (TOD) PT MRT Jakarta (perseroda), Gunawan, saat menjadi pembicara di kelas MFP (MRT Fellowship Program) Jurnalis Class 2023 di Gedung Transport Hub, Jakarta Pusat, Rabu (4/10/2023).
 
“Kalau dibandingkan dengan MRT Singapura, mereka hanya sebagai operasional dan yang membangun infrastrukturnya itu kontraktor. Hanya MRT Jakarta satu-satunya bahkan di dunia yang punya tiga mandat sekaligus. Tetapi kami bersyukur dan bangga, karena dipercaya sepenuhnya bahkan diberikan payung hukum berupa Peraturan Gubernur (Pergub) di tiap kawasan TOD,” kata Gunawan.
 
Ia juga mengatakan saat ini MRT Jakarta mengajak berbagai pihak, terutama investor swasta maupun BUMD lain dan BUMN untuk bekerja sama dalam mengembangkan berbagai fasilitas stasiun maupun di sekitar stasiun seperti TOD.
 
“Untuk membangun TOD misalnya, ketika swasta atau lainnya tertarik dan mau berinvestasi membangun hunian seperti hotel misalnya, mereka harus mendapat rekomendasi dari MRT Jakarta yang merupakan hasil kajian perusahaan dalam menjalankan fungsinya tadi. Kalau tidak ada itu (surat rekomendasi) mereka (swasta dan lain-lain) tak bisa membangun,” ungkapnya.
 
Pembangunan TOD bertujuan untuk memudahkan gerak penumpang dengan memadukan fungsi transit manusia, kegiatan, bangunan dan ruang publik. Adanya kawasan TOD diharapkan membuat masyarakat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan menerapkan gaya hidup sehat dengan berjalan kaki yang didukung dengan fasilitas nyaman.

Hal senada juga disampaikan oleh Chief Business Development PT Inti Menara Jaya, Permadi Indra Yoga. Ia menyebut saat ini sudah seharusnya masyarakat shifting dengan kendaaraan publik seperti MRT untuk menuju negara yang lebih maju.
Yoga juga mengatakan, beberapa proyek perusahaannya sangat dekat dengan jalur MRT. Oleh karena itu, sejak adanya peletakan batu pertama atau groundbreaking pada tahun 2013 silam, pihaknya sudah memproyeksikan akan ikut terlibat dalam pengembangan TOD dengan MRT.

“Kita berpikir bahwa semakin padatnya kota, semakin jalan terbatas, jumlah kendaraan meningkat, itu akan membutuhkan public transportation yang andal,” kata dia saat menjadi pembicara di acara yang sama.

“Campaign-nya adalah, TOD harus yang benar-benar lifeable. Di mana peran semua pihak harus ke sana. Dari sisi manapun, TOD lebih punya manfaat di masa depan. Tinggal bagaimana ke depan orang mau tinggal di kawasan TOD,” tambahnya.

MRT Jakarta bekerja sama dengan PT Inti Menara Jaya yang merupakan anak usaha PT Intiland Development Tbk sebagai pemilik Poins Square, berkomitmen mengembangkan kawasan TOD Lebak Bulus (South Quarter/SQ Station). Salah satunya dengan membangun parkiran di kawasan tersebut.

“MRT mengajak swasta untuk all out mengembangkan MRT dan TOD. Dibuktikan dengan membangun park and ride, karena di stasiun tidak ada parkiran. Sehingga lahan seluas 5 ribu meter persegi menjadi parkiran di SQ Station,” kata Yoga.

Business Development Manager PT Inti Menara Jaya Luke Michael mengatakan, tantangan dalam membangun TOD adalah konektivitas. Bagaimana konektivitas ini dibangun dengan tetap memperhatikan aturan tetapi membuat masyarakat atau kepentingan publik.
 
“Awalnya Poins Square ramai, tapi banyak yang tidak tahu karena ada proyek MRT. Namun Poins sekarang berubah dengan lebih ke lifestyle. Tetapi kami tidak melupakan pedestarian. Kami ingin trafik di ruang publik harus inklusif, tidak mau hanya ada untuk kawasan tersebut. Terbuka bagi siapa saja,” tandasnya.
 
MRT Jakarta diharapkan akan selalu memberikan inovasi-inovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, dalam pengembangan bisnis di luar transportasi. Selain itu juga bisa menghadirkan kawasan-kawasan berorientasi transit lainnya di beberapa titik di Jakarta.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Heru Nazar)