Regu penyelamat berupaya mencari korban selamat dari serangan. Foto: Ukraine Presidential Press Service
Fajar Nugraha • 5 October 2023 21:38
Kyiv: Sebuah serangan yang disebut berasal dari Rusia menghantam sebuah toko di timur laut Ukraina. Pejabat Ukraina menyebutkan korban tewas mencapai 48 orang dalam serangan Kamis 5 Oktober itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk serangan itu, yang terjadi saat dia berada di Spanyol untuk bertemu dengan para pemimpin Eropa. Jaksa Agung Ukraina mengatakan 48 orang tewas dan sedikitnya tujuh lainnya luka-luka.
Seranga terjadi tak lama setelah jam 1.00 siang waktu setempat di wilayah Kharkiv, menurut administrasi militer setempat. Dikatakan dalam sebuah postingan di aplikasi perpesanan Telegram bahwa serangan telah menghantam sebuah kafe dan toko di desa Groza.
Andriy Yermak, juru bicara Zelenskiy mengatakan, jumlah korban tewas akibat serangan Rusia di wilayah Kharkiv kini berjumlah 48 orang.
“Sebuah rudal Rusia menghantam objek sipil di desa Hroza, distrik Kupiansk. Sejauh ini, kita tahu bahwa 48 nyawa melayang, salah satunya adalah anak laki-laki berusia 6 tahun,” ujar Yermak melalui X, seperti dikutip Guardian.
“Ada juga 6 orang terluka, termasuk seorang gadis muda. Operasi penyelamatan sedang berlangsung,” imbuh Yermak.
Yermak, dan Gubernur Kharkiv, Oleh Syniehubov mengatakan, pasukan Rusia menembaki sebuah toko dan kafe.
Sumber lokal mengatakan kafe itu ramai karena diadakan makan siang peringatan untuk seorang penduduk desa yang baru saja meninggal.
Sebelumnya, angkatan udara Ukraina mengatakan bahwa pertahanan udara negara itu mencegat 24 dari 29 drone buatan Iran yang diluncurkan Rusia di wilayah selatan Odesa, Mykolaiv dan Kirovohrad.
Andriy Raykovych, kepala pemerintahan daerah Kirovohrad, mengatakan, fasilitas infrastruktur di wilayah tersebut diserang dan layanan darurat dikerahkan untuk memadamkan api. Dia mengatakan tidak ada korban jiwa.
Serangan itu terjadi ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy tiba di Granada di Spanyol selatan untuk menghadiri pertemuan puncak Komunitas Politik Eropa, yang dibentuk setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.