AI Dorong Nilai Tambah Perusahaan Italia Sebesar USD54,3 Miliar

Italia. Foto: Unsplash.

AI Dorong Nilai Tambah Perusahaan Italia Sebesar USD54,3 Miliar

Arif Wicaksono • 16 May 2024 11:50

Roma: Perusahaan-perusahaan Italia dapat meningkatkan nilai tambah yang mereka ciptakan sekitar 50 miliar euro (USD54,30 miliar) pada 2030 dengan penggunaan Kecerdasan Buatan (AI) generatif secara umum.
 

baca juga:

Venture Capital Italia Investasi USD1,1 Miliar untuk Kecerdasan Buatan


Menurut sebuah studi oleh Accenture yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan Komite Leonardo di Roma, Nilai tambah tambahan sebesar 30 miliar euro atau USD32,47 miliar dapat berasal dari penguatan merek "Made in Italy" di pasar internasional, termasuk untuk industri seperti bahan kimia, farmasi, dan mekatronika.

Studi tersebut juga mengatakan penggunaan AI yang lebih luas dan promosi merek “Made in Italy” dapat menciptakan sekitar 300 ribu lapangan kerja baru di industri yang terkena dampak, dibandingkan dengan skenario dasar pada 2030.

Teknologi AI merupakan perhatian utama bagi dunia usaha dan pembuat kebijakan. Italia telah menjadikannya salah satu prioritas kepresidenannya di G7. Pemerintah Italia mulai mengadopsi undang-undang untuk mengatur penggunaan AI.

 RUU tersebut, yang akan dibahas oleh parlemen, memperkirakan investasi awal hingga 1 miliar euro pada proyek AI dan startup, yang didukung oleh pemberi pinjaman negara Italia Cassa Depositi e Prestiti (CDP).

Hantam pasar tenaga kerja

Sementara itu, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva menuturkan kecerdasan buatan menghantam pasar tenaga kerja global seperti tsunami. Dia menuturkan kecerdasan buatan kemungkinan akan berdampak pada 60 persen pekerjaan di negara-negara maju dan 40 persen pekerjaan di seluruh dunia dalam dua tahun ke depan.

"Kita hanya mempunyai sedikit waktu untuk mempersiapkan masyarakat dan dunia usaha untuk menghadapinya," kata dia pada acara yang diselenggarakan oleh Swiss Institute of International Studies, yang berafiliasi dengan Universitas Zurich, dilansir Channel News Asia, Selasa, 14 Mei 2024.

Dia mengatakan AI dapat membawa peningkatan produktivitas yang luar biasa jika kita mengelolanya dengan baik, namun hal ini juga dapat menyebabkan lebih banyak misinformasi.

"Tentu saja, semakin besarnya kesenjangan dalam masyarakat kita," tegas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)