Ilustrasi. Medcom.id
Solo: Sebanyak delapan warga Kota Solo, Jawa Tengah, meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD). Jumlah tesebut berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Solo per Selasa, 21 Mei 2024.
"Akumulasi dari awal tahun hingga saat ini, perkembangan kasus DBD di Solo delapan meninggal. Dibandingkan dengan tahun lalu di periode sama jumlah meninggal memang naik," kata Kepala Dinkes Solo, Retno Erawati Wulandari, di Solo.
Retno menjelaskan Pemkot Solo telah mengeluarkan SE Wali Kota Surakarta Nomor KS.09.01/1240/2024 tentang Upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Arbovirosis. SE tersebut dikeluarkan pascaadanya kenaikan kasus kematian DBD.
Sementara jumlah kasus kesakitan akibat DBD di Solo sebanyak 103. Jumlah tersebut merupakan data per pekan ke 20 tahun 2024 ini.
"Penambahan di minggu terakhir ada tujuh kasus, puncaknya minggu ke-14 dalam satu minggu ada 10 kasus," jelasnya.
Dari tingginga angka DBD tersebut, ia meminta masyarakat untuk mematuhi imbauan dari pemerintah untuk penanganam DBD. Yakni dengan melakukan pencegahan dini terhadap penyebaran DBD di lingkungan tempat tinggal dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
"Sudah diupayakan penekanan dengan membuat SE Wali Kota Surakarta terkait dengan DBD yang mana di dalam SE tersebut menganjurkan masyarakat untuk melakukan PSN. Serta kita lakukan edukasi ke masyarakat melalui puskesmas yang ada di wilayah yang lebih banyak terpapar," ungkapnya.