Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Foto: Medcom.id
Marcheilla Ariesta • 16 January 2024 12:11
Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dijadwalkan untuk menyampaikan pendapat lisan ke Mahkamah Internasional (ICJ) terkait situasi di Gaza pada 19 Februari mendatang. Menlu Retno menyebut hal itu sebagai pelengkap diplomasi Indonesia.
“Tampilnya Indonesia di depan Mahkamah Internasional akan melengkapi berbagai langkah diplomasi Indonesia dalam mendukung perjuangan kemerdekaan warga Palestina,” kata Retno di Jakarta, Selasa, 16 Januari 2024.
Retno menegaskan, Indonesia mendukung upaya Majelis Umum PBN mendapatkan nasihat hukum (advisory opinion) dari Mahkamah Internasional. Dengan tekad menegakkan hukum.
“Hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri harus dihormati,” tuturnya.
Retno menegaskan, pendudukan Palestina oleh Israel yang sudah berlangsung lebih dari 70 tahun tidak akan menghapuskan hak rakyat Palestina untuk merdeka.
Baca: Hizbullah Yakin Israel Akan Bersedia Bernegosiasi karena Gagal di Gaza. |
“Berbagai kebijakan Israel seperti aneksasi wilayah Palestina, permukiman di Tepi Barat, serta mengubah status kota Yerusalem tidak sah menurut hukum internasional,” tegasnya.
“Tindakan tidak sah oleh Israel tersebut, harus dihentikan dan perlu akuntabilitas untuk pelanggaran hukum yang terjadi. Dukungan kepada Palestina harus terus diberikan, katanya, dan masyarakat internasional termasuk PBB harus tidak mengakui legalitas tindakan Israel tersebut,” ucap Retno.
Retno menjelaskan, dalam tiga bulan sejak konflik meletus, diplomasi Indonesia tidak tinggal diam dan terus menggalang dukungan untuk Palestina.
Menlu Retno dua kali berbicara di Dewan Keamanan PBB dan juga Majelis Umum PBB. Ia juga berbicara di forum internasional lainyya seperti ASEAN, WHO, Dewan HAM hingga Global Refugee Forum.
Para diplomat Indonesia, kata dia, juga menyuarakan dan menggalang dukungan kemerdekaan Palestina di berbagai forum dan negara.
“Pada saat yang sama, Indonesia juga telah mengirimkan dan akan terus mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk Palestina,” tegas Retno.
“Bagi Indonesia, gencatan senjata diperlukan. Dan akan menjadi game changer untuk menyelesaikan isu Gaza,” ungkapnya.
Selama lebih dari 100 hari perang di Gaza, lebih dari 24 ribu orang tewas dalam serangan Israel. Sebanyak 10.400 diantaranya adalah anak-anak.
Serangan terus berlanjut hingga pekan ini. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak mengindahkan seruan dari sekutunya untuk mengurangi dan menghentikan serangan di Gaza.