Harga Minyak Anjlok Imbas Peningkatan Persediaan AS

Ilustrasi kilang minyak. Foto: Unsplash.

Harga Minyak Anjlok Imbas Peningkatan Persediaan AS

Husen Miftahudin • 24 October 2024 08:34

Houston: Harga minyak dunia turun lebih dari satu persen pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), karena para pedagang mencari tanda-tanda meredanya ketegangan di Timur Tengah dan data baru menunjukkan persediaan Amerika Serikat (AS) melonjak.
 
Mengutip Yahoo Finance, Kamis, 24 Oktober 2024, minyak mentah West Texas Intermediate turun dan ditutup pada USD70,77. Sementara minyak mentah Brent, sebagai harga acuan internasional, ditutup pada USD74,96 per barel.
 
Data pemerintah terbaru menunjukkan persediaan minyak mentah meningkat sebesar 5,5 juta barel minggu lalu, dibandingkan dengan ekspektasi analis sebesar satu juta barel. Persediaan bensin tumbuh sebesar 900 ribu barel dari minggu sebelumnya, dibandingkan dengan proyeksi penurunan sebesar 1,9 juta barel.
 
Data dari American Petroleum Institute (API), sebuah kelompok industri, juga menunjukkan kenaikan persediaan yang lebih besar dari yang diharapkan.


(Ilustrasi pergerakan harga minyak. Foto: dok ICDX)
 
Penurunan harga minyak terjadi setelah kenaikan empat persen selama dua sesi sebelumnya karena para pedagang mengamati krisis Timur Tengah, dengan meningkatnya konflik di Gaza dan Lebanon. Pada Selasa, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Israel untuk bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam upaya untuk menghidupkan kembali perundingan gencatan senjata.
 
Kurangnya berita utama baru-baru ini mengenai rencana pembalasan Israel terhadap Iran setelah serangan rudal 1 Oktober juga telah membebani harga.
 
"Harga minyak mentah berjangka sedang tertekan karena tidak ada berita dari Israel yang dianggap sebagai berita negatif bagi harga minyak, sehingga serangan balik apa pun mungkin akan tertunda hingga setelah pemilu AS," kata Dennis Kissler, wakil presiden senior di BOK Financial.
 

Baca juga: Peningkatan Stok AS Batasi Kenaikan Harga Minyak Dunia
 

Minyak tertekan penguatan dolar AS

 
Meningkatnya indeks dolar AS juga berdampak buruk bagi harga minyak karena komoditas tersebut ditagih dalam mata uang AS.
 
Brent menyentuh USD80 per barel awal bulan ini di tengah spekulasi Israel akan menyerang infrastruktur minyak Iran, sebuah kekhawatiran yang baru-baru ini mereda.
 
"Seiring meredanya kekhawatiran tentang pasokan minyak Iran, fokus pasar beralih kembali ke risiko kelebihan pasokan pada tahun 2025," kata analis Goldman Sachs dalam sebuah catatan pada Selasa.
 
Perusahaan memperkirakan Brent akan diperdagangkan dalam kisaran USD70 hingga USD85 per barel dengan harga rata-rata USD77 pada kuartal keempat 2024 dan USD76 tahun depan.
 
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya diperkirakan akan mulai menghentikan pemangkasan produksi pada Desember, sebuah langkah yang sebelumnya ditunda oleh aliansi minyak tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)