Kawasan Tugu Yogyakarta. Metrotvnews.com/ Ahmad Mustaqim
Yogyakarta: Sejumlah wisatawan tertipu pemesan hotel saat berlibur di Yogyakarta viral di media sosial. Salah video menampilkan beberapa wisatawan membawa tas namun tiba di lokasi hotel yang dipesan sudah beralih fungsi.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, mengatakan sudah mendapatkan informasi itu menjelang akhir Desember 2024.
"Kami juga menerima setidaknya 12 aduan wisatawan tertipu pesan penginapan tapi lokasi yang dituju ternyata tak bisa untuk menginap," kata Deddy saat dihubungi, Kamis, 2 Januari 2025
Deddy mengatakan aduan yang masuk itu menunjukkan si wisatawan memesan penginap melalui perantara. Salah satunya lokasi penginapan diberi nama "Vila Sekitar Malioboro".
Nahasnya wisatawan yang datang bersama rombongan tak bisa menginap. Deddy menyatakan beberapa penginap yang dipesan itu ada yang telah beralih fungsi karena dijual, ada pula yang menjadi kos-kosan.
"Kerugiannya ada yang sudah memberi uang muka Rp2 juta, paling kecil uang mukanya Rp250 ribu," kata dia.
Deddy mengatakan wisatawan yang tertipu tersebut memesan melalui perantara. Ia mengatakan memesan lewat perantara berisiko karena pengecekan valid/tidaknya penginapan yang ditawarkan belum dipastikan.
Menurut dia, mereka yang tertipu hendak menginap di kawasan dekat pariwisata. Lokasinya didominasi kawasan Kota Yogyakarta.
"Paling banyak di Kota Yogyakarta, sekitar Malioboro. Kemudian Sleman juga. Selain itu Kabupaten Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul juga ada," ujarnya.
Peristiwa itu diduga membuat target okupansi kamar perhotelan anggota PHRI DIY tak tercapai. Dari target okupansi 90-95 persen, hanya tercapai 87,3 persen.