Ilustrasi. Medcom
Achmad Zulfikar Fazli • 20 December 2024 22:42
Jakarta: Sebagian besar generasi z dan milenial disebut memakai paylater untuk mengatur keuangan. Hal ini terpotret dari hasil survei yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC) bekerja sama dengan OVO Finansial.
Menurut survei, sebanyak 59 persen responden menyatakan paylater membantu mereka mengatur cash flow. Laporan ini menggarisbawahi generasi z dan milenial mengandalkan paylater untuk mengatur keuangan.
Riset KIC bersama OVO Finansial ini melibatkan 2.153 responden pengguna paylater berusia 21–42 tahun dari 10 kota terpilih di Indonesia. Data dikumpulkan pada pertengahan 2024 menggunakan metode purposive sampling.
“Paylater dianggap membantu untuk mengalokasikan dan mencatat pengeluaran mereka setiap bulan,” kata Direktur Riset KIC Gundy Cahyadi, dalam keterangan tertulis dilansir pada Jumat, 20 Desember 2024.
Laporan yang sama menunjukkan 48 persen responden menggunakan paylater untuk kebutuhan rutin, termasuk kebutuhan rumah tangga. Selain itu, paylater mendapatkan respons yang positif.
"Di mana dua dari tiga pengguna merasa nyaman menggunakan layanan ini, serta menganggapnya bermanfaat dan positif," ujar dia.
Secara terperinci,
paylater dianggap bermanfaat karena proses aplikasi yang sederhana dan cepat (63,1 persen), penyedia layanan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (61,4 persen), serta bisa dipakai untuk berbagai kebutuhan (52,2 persen).
Survei ini juga mengungkap
paylater telah menjadi alternatif pembiayaan bagi generasi z dan milenial, terutama jika kondisi keuangan sedang mendesak. Sebagai gambaran, sekitar 51,9 persen responden mengaku memiliki keterbatasan dalam urusan keuangan. Di saat yang sama, sebanyak 48,1 persen responden menyatakan keuangannya sehat.
Secara mendetail, KIC melakukan perbandingan ke mana pengguna
paylater mencari pendanaan dalam kondisi mendesak, terutama pada era sebelum dan sesudah pembiayaan online. Hasilnya, generasi z dan milenial yang semula merelakan tabungannya, atau meminjam ke orang lain, beralih ke
paylater jika membutuhkan bantuan keuangan karena kondisi mendesak. Berdasarkan survei, setelah era pembiayaan online, persentase generasi z dan milenial yang meminta bantuan ke teman/keluarga menurun dari 43,9 persen menjadi 23,2 persen.
Demikian pula untuk persentase masyarakat yang memakai tabungan sebesar 26 persen dari sebelumnya 44,6 persen. Bahkan, survei yang sama menemukan 66,7 persen generasi z dan milenial telah menjadi pengguna
paylater setelah era pembiayaan online.
“Melihat sentimen positif dari masyarakat terhadap tren
paylater, OVO Finansial turut meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia melalui fitur OVO |
PayLater,” kata Presiden Direktur OVO Finansial, Riady Nata.
Riady menambahkan, OVO |
PayLater yang hadir sebagai opsi pembayaran baru di aplikasi Grab, menawarkan berbagai manfaat bagi pengguna. Salah satunya fleksibilitas dalam pembayaran kebutuhan bulanan.
OVO Finansial menyediakan akses layanan OVO |
PayLater yang lebih luas untuk pengguna aplikasi Grab dengan melakukan penilaian kelayakan kredit sejalan dengan prinsip kehati-hatian yang mencakup perilaku keuangan dan kemampuan untuk membayar. OVO |
PayLater bisa diaktivasi sebagai salah satu metode pembayaran di aplikasi Grab dan bebas biaya layanan untuk pengguna baru, serta menawarkan berbagai promo menarik untuk kegiatan akhir tahun.