Geopark Meratus di Kalsel Diakui UNESCO

Geopark Meratus di Kalsel Diakui UNESCO. Foto: dok Pemprov Kalsel.

Geopark Meratus di Kalsel Diakui UNESCO

Ade Hapsari Lestarini • 9 December 2025 22:55

Jakarta: Kepala Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Isharwanto mengatakan kawasan yang telah masuk dalam jaringan geopark internasional tidak boleh diganggu, apalagi ditambang.

 
Dia menegaskan, seluruh zona pada kawasan UNESCO telah didelineasi dan dipetakan secara detail, sehingga batas-batas kawasan terlindungi secara regulatif.
 
“Lokasi-lokasi yang masuk UNESCO sudah didelineasi, dipetakan, dan itu tidak boleh diganggu. Tidak akan ditambang,” tegas Kepala Dinas ESDM Provinsi Kalsel, Isharwanto, dilansir laman Diskominfo Kalsel, Selasa, 8 Desember 2025.
 
Hal ini sejalan dengan diraihnya penghargaan UNESCO Global Geopark (UGGp) Meratus yang diserahkan langsung oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy. Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, menerima penghargaan ini dan menjadi bentuk apresiasi atas komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam menjaga dan mengelola kawasan Geopark Meratus secara berkelanjutan.
 
Gubernur H. Muhidin menyampaikan pengakuan internasional dari UNESCO merupakan kebanggaan besar bagi Banua sekaligus tanggung jawab untuk terus memperkuat konservasi, pemberdayaan masyarakat, serta pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal di kawasan Meratus.
 
Di sisi lain, Isharwanto menjelaskan komitmen perlindungan kawasan ini juga datang dari pemerintah pusat. Presiden Prabowo Subianto telah menekankan pentingnya menjaga situs-situs geologi dan budaya yang bernilai tinggi.
 
"Presiden Ptabowo berkomitmen menyelamatkan situs-situs berharga. Kawasan UNESCO tidak boleh diganggu," ujar dia.

 

Regulasi serta pengawasan lingkungan diterapkan secara ketat

 
Menjawab kekhawatiran sejumlah aktivis lingkungan terkait potensi penambangan yang dikhawatirkan mengancam kawasan Meratus, Isharwanto memastikan regulasi serta pengawasan lingkungan diterapkan secara ketat.
 
Menurutnya, penilaian UNESCO dilakukan setiap empat tahun. Jika rencana kegiatan konservasi tidak berjalan sesuai komitmen, status geopark bisa diturunkan menjadi "yellow card", bahkan dicabut bila tidak dilakukan perbaikan.
 
"Geopark internasional tidak boleh dibiarkan stagnan. Kalau rencana kegiatannya tidak sesuai, bisa kena yellow card dan kalau tidak diperbaiki, status UNESCO bisa hilang," jelas Isharwanto.
 
Ia menegaskan seluruh catatan UNESCO selama ini telah diperbaiki, dan kondisi Geopark Meratus dinilai baik. Isharwanto juga menambahkan penghargaan yang diberikan kali ini bertujuan memperkuat komitmen dan kolaborasi seluruh pihak dalam menjaga kelestarian kawasan, termasuk mendorong ekonomi lokal berbasis konservasi.
 
"Kita mendorong ekonomi lokal berbasis konservasi. Penghargaan ini memperkuat komitmen menjaga lingkungan dan memberdayakan masyarakat," jelas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Ade Hapsari Lestarini)