Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno. Metrotvnews.com/ Hendrik Simorangkir
Hendrik Simorangkir • 6 December 2025 12:57
Tangerang: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan, Indonesia berada dalam posisi ring of fire, dengan potensi bencana alam sangat tinggi. Perkembangan search and rescue menjadi program penting saat ini untuk dikembangkan.
"Potensi bencana alam kita sangat tinggi, mulai dari gempa bumi, erupsi, kemudian hidrometeorologi sebagaimana sekarang ini terjadi. Jadi, oleh karena itu kapasitas kita untuk pencarian, penyelamatan, evakuasi ini sangat-sangat penting," ujar Pratikno di acara Indonesia International Search and Rescue (IISAR) 2026 di Tangerang, Jumat, 5 Desember 2025.
Pratikno menuturkan bahwa pemerintah tengah fokus mengantisipasi bencana. Namun, ketika bencana terjadi, pemerintah juga harus memiliki kemampuan untuk menyelamatkan manusia.
"Oleh karena itu pemerintah mendukung bagaimana kita terus meningkatkan kualitas SDM di bidang search and rescue ini. Bukan hanya keterampilan dan pengetahuan, tapi juga masalah penguasaan teknologi supaya bagaimana teknologi kita terus berkembang," jelas Pratikno.
Baca Juga :
Selain SDM dan teknologi, poin lainnya yang penting yakni kolaborasi. Menurut Pratikno, acara IISAR 2026 ini harus dapat meningkatkan kapasitas SDM kita di bidang search and rescue.
"Ini kan international exhibition, international forum, jadi ini sekaligus juga untuk memperkuat kolaborasi lintas negara. Yang kedua, adopsi sekaligus pengembangan teknologi," kata Pratikno.
Sementara, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii menjelaskan, pihaknya bakal menghadirkan teknologi alternatif di kedepannya untuk meningkatkan pengembangan di bidang search and rescue.
"Jadi kita memang ke depan ingin menghadirkan teknologi-teknologi alternatif, misalkan helikopter yang ada dengan keterbatasan. Mungkin ke depan kita akan mengembangkan misalkan drone yang sudah berteknologi artificial intelligence (AI), seperti itu," kata Syafii.
Dalam gelaran IISAR 2026, pihaknya akan melibatkan 30 negara dalam acara tersebut. Acara tersebut nantinya menampilkan teknologi terbaru, serta menjadi platform kolaborasi dan pertukaran pengetahuan.
"Lebih dari 30 negara akan terlibat. Karena selama ini kami sudah tergabung dalam International Social Rescue Advisor Group. Kami juga ingin melibatkan negara-negara di kawasan yang belum tergabung," ungkap Syafii.

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii. Metrotvnews.com/ Hendrik Simorangkir
Sebelumnya, Basarnas secara resmi meluncurkan gelaran Indonesia International Search and Rescue (IISAR) 2026. Ajang internasional yang digelar perdana ini dirancang sebagai wadah integrasi antara pameran teknologi, forum global, dan kompetisi kemampuan tim SAR.
Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI M Syafii, menyatakan peluncuran ini menjadi tonggak penting bagi peningkatan kapasitas SAR baik di tingkat nasional maupun global. “Melalui IISAR 2026, kami berharap tercipta kolaborasi global yang lebih kuat serta adopsi teknologi terbaru untuk mendukung keselamatan manusia,” ujar Syafii.
Menurutnya, penyelenggaraan IISAR 2026 bertujuan memperkuat kapasitas pencarian dan pertolongan, mendorong inovasi teknologi, serta meningkatkan kerja sama internasional dalam penanganan situasi kegawatdaruratan.
“Inisiatif ini sekaligus menegaskan peran Indonesia sebagai negara dengan komitmen tinggi terhadap keselamatan dan kesiapsiagaan global,” kata Syafii.
Gelaran ini akan mempertemukan pemangku kepentingan SAR dari berbagai negara, menampilkan teknologi terbaru, serta menjadi platform kolaborasi dan pertukaran pengetahuan. IISAR 2026 juga dirancang untuk mendorong peningkatan kapasitas personel melalui kompetisi dan memperluas peluang kemitraan bisnis di industri keselamatan.
“Kompetisi ini dirancang menantang untuk menguji kemampuan teknis dan taktis tim SAR dalam skenario yang realistis,” ungkap Syafii.
Peluncuran IISAR 2026 menandai persiapan Indonesia menjadi tuan rumah ajang bergengsi di bidang keselamatan dan penanggulangan bencana pada tahun depan. Terdapat tiga komponen utama dalam IISAR 2026: