Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau pembangunan tanggul bronjong di Sungai Gedangan, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek. (Dokumentasi/ Humas Pemprov Jatim)
Trenggalek: Upaya Jawa Timur memperkuat ketahanan pangan daerah memasuki babak penting setelah pembangunan tanggul Bronjong di Sungai Gedangan, Kecamatan Panggul, Trenggalek, dinyatakan selesai 100 persen. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah memastikan langsung progres ini setelah meninjau lokasi.
Pembangunan tanggul bukan sekadar proyek pemulihan infrastruktur pascabanjir, melainkan bagian dari langkah strategis untuk mengamankan irigasi teknis yang mengairi 240 hektare sawah di lima desa, yakni Gayam, Nglebeng, Panggul, Kertosono, dan Wonocoyo.
“Program besar Presiden Prabowo terkait swasembada pangan tidak mungkin tercapai jika irigasi teknis tidak berjalan lancar. Karena itu rehabilitasi pascabanjir seperti di Sungai Gedangan ini sangat penting,” kata Khofifah, Jumat, 5 Desember 2025.
Banjir besar yang melanda Trenggalek pada Februari dan Juni 2025 sempat memutus tanggul dan saluran irigasi, mengancam produktivitas
petani dan mengganggu akses permukiman hingga jalan raya. Pemprov Jatim bergerak cepat melalui pembangunan tanggul Bronjong sepanjang 654 meter (tinggi ±5,5 meter).
Lalu pembagunan
groundsill total 53 meter, pemasangan tiga krib setinggi empat meter, pipanisasi sepanjang 158,5 meter, serta ditambah pembangunan tanggul Bronjong lain sepanjang 90 meter di Desa Panggul. Seluruh pekerjaan dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jatim sebesar Rp15,85 miliar.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau pembangunan tanggul bronjong di Sungai Gedangan, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek. (Dokumentasi/ Humas Pemprov Jatim)
Khofifah menyebut keberadaan pipanisasi dan Bronjong ini akan menurunkan risiko banjir sekaligus menjaga aliran air tetap stabil sepanjang tahun. “Air itu kehidupan. Artinya, ini akan menjadi penumbuh kesejahteraan masyarakat, terutama petani. Dari yang sebelumnya sekali panen, sekarang bisa tiga kali panen,” ujar Khofifah.
Sementara itu, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, menegaskan kondisi geografis Trenggalek yang 70 persen merupakan kawasan perbukitan membuat lahan pertanian datar sangat sedikit. Untuk itu, keberhasilan proyek di Sungai Gedangan dianggap sebagai intervensi vital untuk masa depan
pertanian.
“Alhamdulillah, ini gerak cepat dari provinsi. Dengan anggaran yang besar, manfaatnya jauh lebih besar bagi para petani,” kata Arifin.
Ia juga mengapresiasi perhatian Gubernur Khofifah yang menekankan pendekatan agroekologi dalam pembangunan pertanian Trenggalek. “Kami senang karena Ibu Gubernur tidak hanya melihat sisi produksi pertanian, tetapi juga
sustainable agriculture,” ujar Arifin.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau pembangunan tanggul bronjong di Sungai Gedangan, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek. (Dokumentasi/ Humas Pemprov Jatim)