Sesuai Visi Prabowo, Kesejahteraan dan Kemakmuran Petani Dikawal

Ilustrasi petani. Foto: MI/Susanto.

Sesuai Visi Prabowo, Kesejahteraan dan Kemakmuran Petani Dikawal

Fachri Audhia Hafiez • 2 December 2025 14:41

Jakarta: Kesejahteraan dan kemakmuran petani dinilai mesti dikawal. Karena sesuai dengan visi Presiden Prabowo Subianto.

"Kami ingin memastikan swasembada pangan yang berkelanjutan, penguatan hilirisasi, dan yang utama adalah kesejahteraan serta kemakmuran petani sesuai program prioritas Presiden Prabowo," kata Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Abdul Kadir Karding, melalui keterangan tertulis, Selasa, 2 Desember 2025.
 


Penekanan terhadap kesejahteraan dan kemakmuran petani itu akan jadi tema besar dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Temu Tani Nasional 2025 di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, pada Rabu, 3 Desember 2025. Kegiatan ini akan dihadiri sekitar 1.500 peserta dari berbagai unsur, termasuk petani, pelaku usaha tani, akademisi, penyuluh, serta perwakilan pemerintah pusat dan daerah.

"Rakernas HKTI 2025 bukan hanya agenda organisasi, namun menjadi gerakan nasional untuk terus memajukan pertanian Indonesia," ujar Karding.

Karding menekankan bahwa petani harus diposisikan sebagai subjek utama pembangunan pertanian. Bukan sekadar objek kebijakan.

"Kemandirian petani harus menjadi prioritas. Mulai dari jaminan tanah, sarana produksi, akses pembiayaan, kepastian harga, modernisasi alat dan teknologi, hingga jaminan keberlanjutan usaha tani," ujar Karding.


Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Abdul Kadir Karding. Foto: Dok. Istimewa.

Wakil Ketua Umum DPN HKTI, Suroyo, menjelaskan bahwa kegiatan Temu Tani Nasional dirancang sebagai ajang pertemuan besar seluruh pemangku kepentingan. Ini dimaksudkan untuk menyatukan persepsi melanjutkan kemajuan pertanian dan langkah bersama menghadapi tantangan.

Agenda yang akan dibahas meliputi penguatan Swasembada Pangan berkelanjutan, percepatan hilirisasi, regenerasi petani, dan akses permodalan. Termasuk alih teknologi, serta perlindungan dan pemberdayaan petani.

Rangkaian acara juga mencakup Temu Mahasiswa Pertanian dan Peternakan. Ini dimaksudkan sebagai upaya HKTI untuk mendorong peran generasi muda dalam pembangunan pertanian nasional.


Wakil Ketua Umum DPN HKTI, Suroyo. Foto: Dok. Istimewa.

"Kami menyadari masa depan pertanian berada di tangan generasi muda. Temu Mahasiswa disiapkan sebagai ruang dialog agar anak muda tidak ragu terjun ke sektor pertanian," ujar Suroyo.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fachri Audhia Hafiez)