Gedung Jasa Raharja. Dokumentasi/ istimewa
Lukman Diah Sari • 5 December 2025 21:02
Bali: Jasa Raharja menegaskan komitmennya dalam memperkuat ketahanan risiko melalui pengembangan tata kelola dan sumber daya manusia (SDM) dalam gelaran ERMA International Conference on Enterprise Risk Management (ERM), di Bali, pada 4-5 Desember 2025.
Konferensi internasional bertema “Risk Odyssey: Engineering Momentum, Building a Resilient Risk DNA” tersebut menghadirkan para pemimpin industri, regulator, akademisi, hingga profesional risiko dari berbagai negara untuk membahas strategi penguatan ketahanan organisasi menghadapi dinamika global.
Direktur SDM dan Umum Jasa Raharja, Rubi Handojo, menjadi pembicara dalam Panel Diskusi Sesi 6 dengan materi bertajuk “Resilience Capital: Risk, Governance, and Innovation in a Changing World”. Dalam paparannya, Rubi menekankan pentingnya peran pengendalian risiko, tata kelola perusahaan yang kuat, serta kualitas SDM sebagai pondasi utama dalam membangun resilient capital.

Direktur SDM dan Umum Jasa Raharja, Rubi Handojo. (Istimewa)
“Sebagai perusahaan yang mengemban amanah negara, Jasa Raharja dituntut memiliki ketahanan risiko yang lebih kuat dan terukur. Risk management harus menjadi DNA organisasi agar kami dapat merespons perubahan dengan cepat dan menjaga keberlanjutan layanan bagi masyarakat,” ujar Rubi di Bali, 5 Desember 2025.
Ia menyampaikan bahwa perusahaan kini memperkuat ketahanan risiko melalui enam pilar kontrol risiko yang mencakup: