Jasa Rharja melakukan kampanye keselamatan lalu lintas serentak di 52 loket Jasa Raharja di seluruh Indonesia. Dokumentasi/ istimewa
Jakarta: Jasa Raharja menguatkan upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas dengan menggandeng aparatur kecamatan dan desa di berbagai daerah. Langkah ini dilakukan melalui kampanye keselamatan yang digelar serentak di 52 loket Jasa Raharja di seluruh Indonesia.
Program bertajuk Intensifikasi Keselamatan Transportasi Berbasis Domisili Korban melalui Pemberdayaan Aparatur Kecamatan dan Desa ini menjadi bagian dari tema Keselamatan untuk Indonesia Maju. Program tersebut menempatkan aparatur lokal sebagai agen keselamatan untuk mendorong perubahan perilaku berlalu lintas di tingkat komunitas.
Baca Juga :
Plt Direktur Utama Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana, mengatakan pendekatan berbasis domisili korban dipilih karena sebagian besar kecelakaan disebabkan faktor manusia, sehingga upaya pencegahan harus menyentuh langsung masyarakat.
“Kami ingin kampanye keselamatan dimulai dari komunitas dan dipimpin oleh figur yang dekat dengan warga. Dengan pendekatan domisili korban, risiko bisa dipetakan lebih jelas dan intervensi menjadi lebih tepat sasaran,” kata Dewi dalam keterangan pers dikutip, Jumat, 28 November 2025.
Jasa Rharja melakukan kampanye keselamatan lalu lintas serentak di 52 loket Jasa Raharja di seluruh Indonesia. Dokumentasi/ istimewa
Dewi menjelaskan aparatur kecamatan dan desa memiliki peran strategis karena memahami kondisi sosial dan karakter wilayah. Melalui edukasi dan pendampingan yang berkelanjutan, mereka diharapkan mampu menumbuhkan budaya tertib berlalu lintas di masyarakat.
Program ini menyasar 156 kecamatan di 10 wilayah pareto nasional, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatra Utara, DI Yogyakarta, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Banten, Sumatra Barat, dan Sumatra Selatan. Sebanyak 10.920 aparatur kecamatan dan desa dilibatkan sebagai Agen Keselamatan Transportasi.
Kegiatan dilaksanakan pada November–Desember 2025 dengan menghadirkan narasumber dari kepolisian dan pakar keselamatan transportasi. Materi mencakup pemaparan data kecelakaan, edukasi solusi keselamatan, diskusi interaktif, serta deklarasi komitmen bersama.
Dewi menegaskan, keberhasilan program bergantung pada pemahaman risiko dan kondisi sosial masyarakat. "Pesan keselamatan harus benar-benar dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, bukan sekadar disosialisasikan," ungkapnya.
Melalui program ini, Jasa Raharja menargetkan peningkatan kesadaran masyarakat dan penurunan angka kecelakaan di wilayah prioritas, sekaligus mempercepat terbentuknya budaya keselamatan lalu lintas di Indonesia.