Wall Street Kompak Menguat usai Libur Thanksgiving

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Wall Street Kompak Menguat usai Libur Thanksgiving

Eko Nordiansyah • 29 November 2025 08:33

New York: S&P500 ditutup menguat pada Jumat, 28 November 2025, karena Intel memimpin kenaikan saham teknologi di tengah perdagangan yang dipersingkat karena liburan.

Dikutip dari Investing.com, Sabtu, 29 November 2025, indeks acuan S&P 500 naik 0,5 persen, dan Nasdaq Composite yang didominasi saham teknologi naik 0,7 persen. Pasar di Wall Street ditutup pada hari Kamis untuk liburan Thanksgiving.

Intel melonjak lebih dari 10 persen setelah analis TF International Securities, Ming-Chi Kuo, seorang analis terkemuka Apple, menyatakan bahwa produsen chip tersebut dapat mulai memproduksi chip M Apple dengan harga terendah.

Wall Street menguat berkat spekulasi pemangkasan suku bunga Desember dan spekulasi Ketua The Fed Rata-rata indeks utama AS telah pulih minggu ini, didorong oleh spekulasi baru bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga bulan depan.
 



(Ilustrasi. Foto: Freepik)

Spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed

Meskipun beberapa pembuat kebijakan The Fed telah menyerukan agar biaya pinjaman tetap tidak berubah pada kisaran saat ini, yaitu 3,75 hingga 4,00 persen, karena kurangnya data ekonomi baru-baru ini, pejabat lain berpendapat bahwa pemangkasan suku bunga akan membantu memperkuat pasar tenaga kerja Amerika yang sedang lesu. The Fed sebelumnya memangkas suku bunga pada bulan Oktober dan September.

Menurut CME FedWatch, saat ini terdapat peluang sekitar 85 persen untuk penurunan suku bunga seperempat poin pada pertemuan The Fed pada 9-10 Desember, meningkat tajam dari minggu lalu.

Sementara itu, spekulasi mengenai pengganti Ketua The Fed Jerome Powell yang lebih dovish juga turut mendukung sentimen, setelah sebuah laporan menyebutkan bahwa Direktur Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, adalah kandidat terdepan untuk menjadi Ketua The Fed berikutnya. Hassett diperkirakan akan mendukung tuntutan Presiden Donald Trump untuk menurunkan suku bunga secara drastis.

Hal ini telah membantu meredakan kekhawatiran yang muncul seputar kemungkinan terbentuknya gelembung dalam ledakan kecerdasan buatan. Kekhawatiran ini, yang sebagian besar didorong oleh valuasi saham teknologi yang tinggi, pembiayaan sirkular di sektor AI, dan kondisi ekonomi yang tidak menentu, telah mengancam akan membebani saham sepanjang bulan ini.

PCE akan dirilis minggu depan

Sebagian besar fokus minggu depan akan berkisar pada sejumlah data ekonomi, yang akan menjadi salah satu dari sedikit data resmi yang akan dirilis The Fed sebelum pertemuannya di bulan Desember.

Salah satu yang paling penting adalah indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi -- salah satu pengukur inflasi pilihan The Fed -- yang akan dipublikasikan pada 5 Desember. Namun, penundaan rilis angka-angka tersebut karena penutupan pemerintah federal yang berlangsung lama dan memecahkan rekor membuat data tersebut hanya akan mencakup bulan September.

Akibatnya, beberapa analis berpendapat bahwa angka-angka ini mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi ekonomi Amerika saat ini. Pejabat pemerintah juga telah membatalkan data inflasi dan ketenagakerjaan untuk bulan Oktober, dengan alasan kurangnya waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data bagi laporan tersebut akibat penutupan pemerintah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Eko Nordiansyah)